ENDURO : Mukhlis Adis Setiawan, rider tim GGERT saat berlaga (istimewa / duta.co)

BANJAR | duta.co – Gelaran kompetisi enduro kelas dunia bertajuk Uncle Hard Enduro 2019 yang diadakan di Kiram Park, Banjar Baru Kalimantan Selatan, digelar pada 22-24 November 2019. Gudang Garam Enduro Racing Team (GGERT) menjadi juara umum pertama Kelas Nasional.

Lomba yang berlangsung sejak Jumat dan berakhir pada Minggu kemarin, memperlombakan beberapa kelas nasional. Kelas Kiram Knight dan Kiram Warrior. Sedangkan untuk internasional yaitu South Borneo International, sedangkan race terdiri dari Prolog, Uncle Signature Race serta Uncle Hard Enduro Race.

Peserta yang datang berasal berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, Seperti pembalap  kelas dunia, Graham Jarvis asal Inggris dan Wade Young asal Afrika Selatan serta 20 pembalap internasional lainnya

Trek yang ditawarkan Uncle Hard Enduro 2019 cukup fenomenal dan berkelas internasional. Penonton yang memadati arena pertandingan merasa terhibur dengan aksi-aksi para peserta berusaha mengendalikan motor trailnya untuk bisa menaklukkan berbagai track buatan di Race Prolog yang membuat para rider harus bersusah payah untuk bisa menaklukannya.

Tidak jarang para rider harus jatuh bangun diatas track yang dibuat dari tumpukan batu gunung, kayu log hingga ban ukuran raksasa. Tantangan para rider tidak habis ditrack prolog saja mereka juga merasakan kerasnya medan di signature race dan uncle hard enduro race dengan melintasi sungai, lubang-lubang besar, batu kerikil dan tanjakan yang dibuat khusus membelah perbukitan dikawasan Kiram.

Adis – Sang Jawara

ENDURO : Mukhlis Adis Setiawan, meraih trophy sebagai juara pertama kelas nasional (istimewa / duta.co)

Seperti yang diutarakan Mukhlis Adis Setiawan (26) rider jawara dari tim GGERT, mengaku trek Uncle di Kiram ini merupakan trek yang paling ekstrem dan masuk kategori internasional bagi dirinya. Terlebih lagi cuaca panas yang ekstrem membuat para rider kewalahan, dari 3 race yang ia ikuti dan melawan 75 lebih rider Nasional, Adis berhasil meraih juara 1.

“Treknya sangat ekstrem, bahkan bagi saya ini yang paling menantang mungkin juga trek kelas internasional. Dari 3 race saya bersama Gudang Garam Enduro Team , saya juara umum. Semoga kedepannya Gudang Garam semakin maju dan bermanfaat bagi sesama,” ucap Adis  dikonfirmasi Senin (25/11).

Senada dengan Adis, pengawas kompetisi, Ridho Faisal yang berasal dari Indonesian Offroad Federation (IOF) menilai trek yang ditawarkan Uncle Hard Enduro 2019 ini merupakan kelas dunia, bahkan event terbesar dan terbaik, mulai dari segi manajemen event dan kelas hard enduronya. Bagi saya, ini termasuk event terbaik di Indonesia, Asia dan dunia. Tidak hanya trek, namun juga menajemen event dan kelas enduronya,” jelas Ridho Faisal.

Tokoh Enduro Trail Nasional yang sekaligus sebagai Manager Gudang Garam Enduro Racing Team, Slamet Budiono menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat perjuangan dan kerja keras pembalap serta dukungan penuh dari crew yang solid, GGERT bisa mempertahankan prestasi dan reputasi sebagai Juara.

Mbah Met : Terima Kasih Crew GGERT

ENDURO : Crew GGERT mampu mempersembahkan juara umum kelas nasional (istimewa / duta.co)

“Kami sampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada pemrakarsa dan penyelenggara event Uncle Hard Enduro yang telah berani menggelar event Internasional di Indonesia, dengan sajian jalur yang spektakuker dan tingkat kesulitan Super Hard,” jelas Slamet Budiono.

“Dimana pembalap tidak hanya dituntut punya nyali saja, tapi juga perlu skill, daya tahan dan daya juang yang luar biasa, Kami tetap punya komitmen yang kuat untuk tetap mempertahankan prestasi dan reputasi sebagai tim juara,” jelas Mbah Mett, sapaan akrabnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry