MALANG | duta.co – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Dies Natalis ke 57 mengenang figur yang dianggap berjasa mengangkat prestasi dan reputasinya. Prof Malik Fadjar memang lekat dengan segala kesuksesan di kampus ini, bahkan bisa dikatakan sebagai pahlawan pendidikan era saat ini.

Seperti yang disampaikan Prof Dr Syamsul Arifin MSi, Wakil Rektor I UMM, bahwa Prof Malik Fadjar telah berpulang setahun lalu. Namun berkaitan dengan momentum Dies Natalis dan Hari Pendidikan Nasional. Sepatutnya mengenang jasa-jasa mantan Rektor yang lama menjabat ini.

“Di usia 57 tahun UMM ini, ada history, juga ada tradisi, serta prestasi dan reputasi,” ungkap Syamsul, Kamis (25/11).

Di mana raihan prestasi dalam Milad UMM ini ditorehkan dengan dikukuhkan 14 kali berturut-turut sebagai kampus unggul kategori universitas. “Prestasi ini tidak lepas dari tangan dingin almarhum Prof Malik Fadjar,” ujarnya.

Sebelumnya, imbuh dia, ‘Kampus Putih’ ini dianggap tidak ada apa-apanya, setelah itu dengan kepemimpinan almarhum, perguruan tinggi ini terus berkembang.

“Alhamdulillah nama UMM kemudian dikenal secara nasional, ini merupakan reputasi yang menggembirakan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Syamsul menguraikan pula, berkaitan dengan hari guru, almarhum juga memulai dari profesi guru, dididik dari keluarga guru dan sampai akhir hayat menjadi guru besar.

“Saya sendiri merasakan betul sentuhan pendidikan dari almarhum. Beliau adalah guru yang menginspirasi,” kata Syamsul.

WR I ini mengakui, Prof Malik Fadjar bukan sosok motivator yang kaya akan perbendaharaan kata-kata. Namun dari gesture dan tatapannya justru menumbuhkan optimisme.

“Kehadiran almarhum di UMM, juga di Muhammadiyah dan di Indonesia merupakan anugerah dari Allah Subhana wat Ta’ala,” ucapnya.

Prof Malik Fadjar dianggap inspirator. “Segala pikiran tindakan dan kiprahnya patut diteladani. Secara subtantif almarhum merupakan pahlawan pendidikan untuk kita semua,” tambahnya. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry