MALANG | duta.co – Universitas Islam Negeri (UIN) Malang membedah peran Saintek sebagai pondasi menjadi Smart Islamic University. Ternyata kiprah dari Fakultas Saintek sudah begitu jauh dalam membangun kampus ini menuju Perguruan Tinggi Islam yang cerdas lagi peduli lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Prof Dr Hj Retno Susilowati MSi, Guru Besar UIN Maliki Malang, saat menjadi narasumber di acara Syiar Ramadan. Menurutnya terdapat empat bidang pengembangan kampus ini guna menuju cita-cita tersebut. Dalam sisi pengembangan kecerdasan, telah ada Smart Management dan Smart Education, Smart Building dan Smart Environment.
“Sedangkan untuk Green Islamic University, perguruan tinggi ini telah mengarah ke kampus yang teduh, dimana kenyamanan dengan meminimalkan berbagai limbah dan polusi,” ungkap Prof Retno Susilowati.
Ia menambahkan, penerapan Smart University lebih kepada kecepatan dan ketepatan dalam melayani pengembangan ilmu sivitas akademika.
Senada, dosen Saintek UIN Malang, Anton Prasetyo mengatakan bahwa pandemi Covid-19 sebenarnya mengubah pola kerja menjadi lebih cepat, ini menjadi tuntutan. Di mana UIN Malang menginisiasi pengajuan penggunaan Laboratorium dan yang berkaitan dengan adminitrasi cukup dalam satu akses saja.
Dalam waktu dekat, imbuhnya, manajemen informasi membuat program yang memberitakan alat di lab dipakai oleh siapa, dan persediaan barang-barang terpantau semua.
“Namun ke semua kemajuan teknologi informasi tersebut harus ditopang dengan budaya cerdas para dosen dan sivitas akademika yang lain,” ungkap Anton.
Dr Akyunul Jannah SSi MP mengatakan bahwa berkenaan dengan Green Campus sendiri tidak hanya berkomitmen membangun perguruan tinggi yang peduli dan melestarikan lingkungan. Namun hal tersebut juga dengan upaya berbagai penelitian yang mengarah pada kelestarian alam.
“Jargon Smart and Green juga diwujudkan di Jurusan Bio Kimia yang memproduksi makanan yang halal dan baik,” lanjutnya.
Bekatul yang selama ini hanya dibuat pakan ternak, melalui penelitian disulap menjadi produk bahan makanan yang ternyata menyehatkan.
Dosen-dosen UIN Maliki Malang didorong untuk terus mengembangkan riset. Dari hasil penelitian tersebut dapat diajarkan ke mahasiswa. Di samping itu mahasiswa juga diarahkan melakukan penelitian yang hasil akhirnya berupa skripsi dari hasil riset para dosennya.
Dari Jurusan Arsitektur, yang diwakili Yulia Eka Putrie MT, menyebutkan juga, bahwa UIN Malang memiliki tema sentral yang menghimpun nilai seni, estetik dan kemulian Islam. Berbagai pendekatan sisi bidang ini yang berkonsep membawa alam dalam bangunan. Seperti universitas ini yang tetap menjaga aliran sungai melintas alami di kampus Ulil Albab ini. (dah)