MALANG | duta.co – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat Guru Besar (Gubes) sekaligus. Mereka diantaranya ; Prof Dr Hamidah Nayati Utami SSos MSi, dan Prof Dr Ir Mohammad Mahmudi MS, juga Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT, serta Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MT. Salah satunya meneliti pemanfaatan minyak goreng bekas yang dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

Menurut Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT, bahwa dalam penelitiannya ternyata minyak goreng bekas yang dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Lewat Resetnya ia berharap masyarakat tidak membuang limbah minyak goreng (migor) bekas sembarangan. Limbah ini masih berguna serta bermanfaat sebagai bahan baku biodiesel bahan bakar kendaraan diesel.

“Bahkan migor atau jelantah ini jika diaplikasikan ke mesin diesel, kelebihannya pembakaran lebih sempurna, dan minim polusi dari pada solar,” ungkap Prof Mega, Jum’at (18/11) saat jumpa Pers.

Sedangkan Prof Dr Hamidah Nayati Utami SSos MSi, dalam penelitiannya mengungkapkan, bahwa banyak perusahaan berdampak pandemi. Apalagi diprediksi tahun depan bakal terjadi resesi, maka Manajamen Sumber Daya Manusia menyingkapinya dengan tata kelolah SDM model baru hasil sintesa sebelumnya.

“Saat ini perubahan situasi sangat cepat, dan cenderung ke arah ketidak pastian, maka kami mengembangkan model Manajemen SDM yang situasional,” ujar Prof Hamidah.

Outcome dari Manajemen SDM ini tidak berdampak pada organisasi saja, namun semua aspek mendapat keuntungan kenyamanan ditengah ketidakpastian. Kinerja perusahaan pun akan bagus dan sustainability.

Sementara itu Prof Dr Ir Mohammad Mahmudi MS, dikukuhkan sebagai profesor Manajemen Sumber Daya Perairan. Ia menilai mangrove punya jasa besar dalam perikanan, yakni dengan menyumbang bahan organik di perairan hingga nutrisi ikan tercukupi.

Prof Mahmudi menggagas Model Duga Produktivitas Perairan di ekosistem mangrove. Dengan menggunakan pendekatan nutrien yang berasal dari seresah daun mangrove, yang dinamakan “Model Duga Produktivitas Perairan Mangrove-Detritus dari serasah menjadi hara”.

Lain Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MT, yang mengungkapkan tentang energi fosil yang kini menjadi kebutuhan tinggi. Ia memberikan solusi dengan meneliti sampah menjadi bahan bakar non fosil. Hingga mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

Penelitiannya ini dilakulan selama 10 tahun, dimana sampah plastik ketika dimasukan reaktor akan memproduksi bahan bakar kendaraan.

Dengan limbah plastik kresek yang ternyata baik untuk menjadi bahan bakar cair. Sedangkan produk bentuk padatnya dapat digunakan menjadi lilin.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry