Bupati Blitar Rini Syarifah (hendik/duta.co)

BLITARĀ  | duta.co – Angka kasus konfirmasi positif Covid-19 terus di upayakan turun diwilayah kabupaten Blitar. Salah satunya adalah progam khusus 3T untuk mengetahui pola hidup bersih bagi masyarakat Blitar. Sosialisasi terus dilakukan oleh Pemkab Blitar dengan melibatkan seluruh aparatur sipil untuk penerapan 3T dalam kehidupan bermasyarakat menghadapi pandemi Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Blitar terus melakukan berbagai upaya untuk memerangi pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan. Selain penanganan melalui testing, tracing dan treatment yang terus digencarkan guna memutus penularan, Pemkab Blitar juga terus berupaya dalam percepatan vaksinasi.

“Kami upayakan 3T (testing, tracing dan treatment) terus jalan. Kita juga sudah upayakan ke pusat ke kementerian kesehatan kita kemarin dapat 100 ribu dosis vaksin. Dan komunikasi ini terus kita lakukan agar Insyaallah kita dapat bantuan vaksin lagi sehingga herd immunity segera terbentuk di Kabupaten Blitar,” ujar Bupati Blitar Rini Syarifah.

Dia menambahkan, upaya yang dilakukan Pemkab Blitar akan percuma jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu dia berpesan agar masyarakat tetap mengedepankan Prokes. Serta menahan hasrat untuk menggelar acara-acara yang berpotensi menimbulkan kerumuman.

“Pesan saya Prokes harus tetap dijaga. Jangan dulu mengadakan acara yang berpotensi menyebabkan kerumunan. Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa perpanjangan PPKM yang dilakukan pemerintah adalah salah satu upaya agar kita segera terbebas dari pandemi,” tegasnya.

Keseriusan Pemkab Blitar menangani pandemi Covid-19 ini kini mulai terlihat dampaknya. Data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar kasus Covid-19 di Kabupaten Blitar mulai menurun. Seiring dengan menurunnya kasus, Bed Occupancy Rate (BOR) perlahan juga mulai turun. BOR di RSUD Ngudi Waluyo misalnya, dalam seminggu ini turun drastis di bawah 70 persen. Selain itu juga sudah tidak ada lagi antrian di IGD. Seperti yang terlihat beberapa waktu lalu.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami mengatakan, data hingga 17 Agustus kemarin BOR di ruang isolasi rumah sakit plat merah itu 68,61 persen. Prosentase ini jauh di bawah BOR pada Juli lalu yang mencapai 80 sampai 90 persen.

“Saat ini sudah tidak ada antrian diĀ  IGD Covid-19. Berbeda dengan bulan Juli sampai awal Agustus lalu dimana antrian di IGD mencapai puluhan pasien. Bahkan ada yang harus menunggu di mobil,” ujar Woro.(hendi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry