Para jamaah haul Almaghfurlah KH Abd Hamid dari Madura merapat di Pelabuhan Kota Pasuruan. (foto/duta.co/abdul aziz)

PASURUAN | duta.co – Seiring dengan digelarnya Haul Al Maghfurlah KH. Abd Hamid ke-36 yang dipusatkan di Pondok Pesantren (PP) Salafiyah, Jl KH Abdul Hamid, (Jl Jawa) Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Selasa (28/11/2017), jamaah asal pulau Madura mulai berdatangan. Mereka dengan menggunakan perahu layar sudah bersandar di Pelabuhan, Kota Pasuruan, sejak Senin (27/11/2017) pagi.

Mereka nekad menggunakan kapal menyeberangi lautan, untuk mendapat barokah haul. “Para jamaah hampir setiap tahunnya rutin berangkat ke acara haul ini. Kondisi cuaca tidak menentu di tengah lautan, dikatakan tetap bukan halangan bagi mereka untuk melaju ke Kota Pasuruan, lokasi haul Kiai Hamid,” tutur ketua rombongan jamaah asal Madura, Ismail, kepada duta.co yang sejak Senin (27/11/2017) sudah merapat ke lokasi.

Dijelaskan, ia beserta rombongan berasal dari Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura. Berangkat pukul 07.00 WIB dan telah tiba di pelabuhan Kota Pasuruan pukul 12.00 WIB. Perahu motor yang ditumpangi rombongannya berjumlah 4 kapal untuk 600 jamaah, dengan rata-rata setiap kapal diketahui berjumlah sekitar 150 orang pria dan wanita.

Diakuinya, ia bersama rombongan sudah terbiasa menggunakan jalur laut. Pada tahun ini adalah yang ke-13 kalinya menghadiri acara haul KH. Abd Hamid. Ia bersama rombongan jauh-jauh datang ke acara haul tersebut hanya mencari keberkahan dari KH. Abd Hamid bin Abdullah bin Umar. “Kami sudah 12 tahun menghadiri haul Mbah hamid, dan Allhamdullillah ini yang 13 tahun bisa datang ke Pasuruan,” urai Ismail.

Dari pantauan, rombongan yang datang dari pulau Madura telihat dari usia anak-anak hingga usia tua. Diperkirakan jamaah haul dari pulau Madura akan bertambah sampai hari H Selasa (28/11). Pasalnya, sampai tadi malam telah banyak kapal-kapal dari Madura, tiba di pelabuhan Kota Pasuruan. Hal ini lantaran banyaknya mantan santri yang tersebar di pulau garam tersebut.

Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, para jamaah yang lewat laut harus memperhatikan cuaca. Kini ada peringatan dini cuaca esktrem berlaku dari tanggal 26-28 November 2017 di wilayah Jawa Timur. Adalah adanya tekanan rendah di Selatan Jawa mengakibatkan area belokan angin yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Aliran masa udara basah dari barat menyebabkan kondisi udara di sekitar Jawa Timur menjadi sangat tidak stabil termasuk gelombang laut. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry