Oleh Nunik Purwanti
REMAJA merupakan masa peralihan dari anak ke tahap dewasa. Peralihan masa remaja dari anak menjadi dewasa terkadang menimbulkan stres tersendiri bagi mereka.
Stres yang dihadapi oleh remaja adalah perubahan fisik dan perkembangan kognitif. Stress remaja pada perkembangan kognitifnya terjadi pada kemampuan akademisi yaitu prestasi di sekolah dan tekanan orang tua untuk pencapaian prestasi yang baik.
Konflik dan masalah stres yang dialami remaja jika tidak diselesaikan dengan baik akan memberikan dampak negatif salah satunya pada bidang akademik.
Menurut Santrock (2014) dampak ansietas yang tinggi akan merusak kemampuan remaja dalam berprestasi. Olejnik dan Holshuh (2007) menggambarkan stress akademik ialah respon yang muncul karena banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan siswa.
Manajemen stres sangatlah diperlukan untuk menangani masalah stress yang muncul pada remaja. Manajemen stress dapat dilakukan dengan farmakologis dan non farmakologis. Managemen farmakologi menggunakan obat anti ansietas seperti benzodiazepine.
Pemberian benzodiazepine ini dapat diberikan dalam jangka pendek, jika diberikan dalam jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan. Management non farmakologi diantaranya pelatihan relaksasi, psikoterapi, imajinasi atau distraksi (Isaacs, 2006, hlm.247).
Manajemen stress non farmakologis yang dapat diterapkan diantaranya menggunakan hipnoterapi lima jari dengan tujuan menurunkan stress remaja dalam akademik, sehingga ada perubahan dalam prestasi akademik.
Hipnotis lima jari adalah suatu teknik distraksi pemikiran diri dengan menghipnotis diri sendiri. Hipnotis lima jari mampu menurunkan kecemasan seseorang (Mu’afiro, Adin, & Emilia, 2004). Teknik relaksasi lima jari adalah suatu teknik relaksasi yang dikembangkan oleh Davis M merupakan terapi generalis yang dapat menimbulkan efek relaksasi dan menenangkan dengan cara mengingat kembali pengalaman yang menyenangkan yang pernah dialami.
Langkah dalam hipnotis lima jari dapat juga dilakukan dengan cara antara lain : Dalam pelaksanaan hipnotis lima jari, ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu tahap orientasi, kerja dan terminasi. Tahap orientasi meliputi salam, validasi keadaan/kecemasan, penjelasan tentang cara hipnotis lima jari dan kontrak waktu.
Tahap kerja meliputi tujuh langkah. Ketujuh langkah tersebut yaitu, memposisikan responden, menganjurkan untuk menutup mata dan rileks dan menarik napas 3 kali. Langkah ketiga adalah menganjurkan responden untuk menyentuhkan ibu jari dengan jari telunjuk dan bayangkan pada saat keadaan diri senang dan sehat.
Langkah keempat adalah menganjurkan responden untuk memindahkan ibu jari dan menyentuhkan ibu jari dengan jari tengah dan bayangkan pada saat klien mengalami jatuh cinta pertama kali. Langkah kelima adalah menganjurkan responden untuk memindahkan ibu jari tangannya dan menyentuhkan ibu jari dengan jari manis dan bayangkan saat pertama kali mendapatkan pujian.
Langkah keenam adalah menganjurkan responden untuk memindahkan ibu jari tangannya dan menyentuhkan ibu jari dengan jari kelingking dan bayangkan saat pertama kali berada ditempat yang menyenangkan. Langkah ketujuh adalah menarik napas 3 kali rileks dan menganjurkan responden untuk membuka mata.
Tahap terakhir adalah tahap terminasi. Pada tahap ini, dilakukan validasi perasaan responden setelah melakukan hipnotis lima jari. Pelatihan yang terus menerus untuk melakukan hipnotis lima jari dapat mengurangi stres dan meningkatkan prestasi akademik siswa.
*Dosen Keperawatan dan Kebidanan (FKK)