MALANG | duta.co – Wujud kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) bersama Yayasan Pondok Pesantren dan SMK Tarbiyatun Nasyiin Jombang menggelar Focus Group Discussion. Dengan topik khusus yang membahas pengembangan kurikulum Ekonomi dan Perbankan Syariah di tingkat pendidikan menengah.

Sebagaimana disampaikan oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi bahwa kehadiran Fakultas ini untuk melakukan kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarkat untuk berkolaborasi dalam mendukung kemajuan antar lembaga naungan Nahdlatul Ulama. Dimana Fakultas ini dibawah naungan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) sedangkan SMK Tarbiyatun Nasyiin berada dibawah naungan LP Maarif,

“Sehingga sebagai lembaga yang berada di tingkatan Pendidikan tinggi akan mendukung pengembangan kelembagaan dan sumberdaya manusia guna meningkatkan kapasitas kelembagaan,” tutur Diana dihadapan kepala sekolah, para guru, siswa dan santri.

Dekan yang dikenal inovarif ini menuturkan pula, FEB Unisma memiliki program studi perbankan syariah yang banyak didukung oleh mitra industri, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta asosiasi profesi. Dimana hal diatas bermanfaat dalam mendukung pengembangan kurikulumnya maupun meningkatkan kompetensi lulusan.

“Pengalaman inilah mungkin bisa dijadikan Benchmark dalam mendampingi pengembangan kurikulum yang ada di SMK Tarbiyatun Nasyiin guna meningkatkan daya saing,” tutur Diana.

Lebih lanjut Diana menekankan bahwa salah satu misi kehadiran FEB Unisma atas undangan SMK Tarbiyatun Nasyiin untuk memberikan pendampingan dalam pengembangan kurikulum Ekonomi dan Perbakan Syariah melalui kegiatan FGD.

Dalam FGD ini, hadir dari perwakilan FEB Unisma diantaranya Afifudin SE MSA (Wakil Dekan I), Harun Alrasyid PhD (Kaprodi Perbankan Syariah), Budi Wahono SE MM (Kaprodi Manajemen) dan Junaidi SE MSA (Kaprodi Akuntansi). Sementara dari SMK Tarbiyatun Nasyiin dihadiri oleh Ketua Jurusan dan tim guru di jurusan Perbankan Syariah.

Dalam paparannya, Afifudin menjelaskan bahwa kurikulum di prodi Perbankan Syariah bagi SMK diperlukan kerjasama dengan mitra-mitra industri, seperti perbankan syariah ataupun industri keuangan non perbankan. Hal ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan pengalaman praktis tidak sekedar teoritis.

Sementara itu, Harun menambahkan dalam meningkatkan daya saing prodi perbankan syariah Unisma dengan prodi sejenis lainnya di Malang, Fakultas ini memadukan kurikulum yang ada dengan perkembangan keuangan digital, karena saat ini industri keuangan termasuk perbankan tidak lepas dari dampak inovasi keuangan digital. Sehingga calon lulusan prodi perbankan syariah dituntut tidak hanya mampu menjalankan operasional perbankan secara manual dan komputerisasi, melainkan juga Aware dengan munculnya layanan-layanan finansial yang menggunakan teknologi (fintek).

Sementara itu, dari SMK tarbiayatun Nasyiin menyampaikan bahwa kurikulum yang ditawarkan kurang adaptif terhadap perkembangan dan tuntutan dunia industri. Disatu sisi keterserapan lulusan SMK rendah dan juga perubahan regulasi minimal kualifikasi pendidikan pegawai yang bekerja di lembaga perbankan semakin tinggi.

Menyikapi hal ini, FEB Unisma merekomendasikan penambahan materi keuangan digital dalam kurikulum perbankan syariah di SMK Tarbiyatun Nasyiin untuk meningkatkan daya saing siswa-siswi SMK.

Selain itu, Fakultas ini juga menawarkan program kerjasama pengembangan SDM dengan menjalin mitra industri sebagai tempat magang, keterlibatan dalam pengembangan kurikulum, seperti OJK, Bank Syariah, Lembaga fintech syariah, untuk memberi pelatihan maupun magang indutru kepada para guru dan siswa SMK.

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry