Kebun hidroponik yang dibuat warga atas bimbingan dari dosen Unusa. DUTA/ist

Tim pengabdian masyarakat (pengmas) yang terdiri dari tiga dosen yakni Pratiwi Hariyani Putri dan Dini Setiarsih dari prodi Gizi, Fakultas Kesehatan dan dr Ratna Sofaria Munir dari Fakultas Kedokteran, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengedukasi masyarakat agar mengonsumsi sayuran sehat. Ini dilakukan agar masyarakat bisa memiliki daya tahan tubuh yang kuat terutama di masa pandemi Covid-19.

 —-

Pengmas itu dilakukan di RT 01 RW 02 Dusun Bareng Desa Sumberejo, Pandaan, Pasuruan, Juli hingga September 2021 lalu. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan sebelumnya yakni edukasi masyarakat agar mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Pratiwi Hariyani selaku ketua tim pengmas mengatakan warga yang ada di lingkungan tersebut memang selama ini kurang mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Sehingga banyak di antara warga yang sering mengalami sakit dan sebagainya.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

“Pengmas sebelumnya kita hanya mengedukasi tentang gizi seimbang. Apa yang harus dikonsumsi dan sebagainya. Kami ingin semua berkelanjutan makanya kali ini kami ajarkan bagaimana memproduksi sayur sendiri tanpa harus membeli, yakni dengan kebun hidroponik,” ujar Pratiwi.

Dipilihnya hidroponik kata Pratiwi, karena keterbatasan lahan di dusun tersebut sehingga tidak memungkinkan menanam konvensional. “Hidroponik satu-satunya cara agar bisa menanam di rumah masing-masing ke depannya. Kali ini kami manfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar,” ungkapnya.

Untuk tanaman hidroponik ini, tim pengmas lebih banyak melibatkan kalangan anak muda atau milenial. Ini dilakukan karena dari survei yang dilakukan, anak-anak muda di dusun tersebut banyak yang tidak suka mengonsumsi sayuran.

“Mereka suka makanan instan sehingga membuat kami tertantang untuk melibatkan mereka dalam kegiatan ini,” ujar Pratiwi.

Proses menyemai benih untuk ditanam di media hidroponik. DUTA/ist

Membuat tanaman hidroponik ini, tim pengmas memberikan pelatihan selama tiga bulan, mulai menyemai benih, perawatan hingga panen. Bahkan, tim mengajari warga cara mengemas dan mendistribusikan sayuran itu untuk warga sekitar.

“Sementara kami peruntukkan untuk warga sekitar. Nanti kami harapkan, ini jadi percontohan agar setiap rumah memiliki hidpronik. Dan tentunya bisa dijual untuk menambah uang belanja,” tambahnya.

Dari kegiatan tersebut, warga menyambutnya dengan antusias dan berjanji akan meneruskan program yang dibuat tim pengmas Unusa agar konsumsi sayur bertambah dan juga bisa menambah pendapatan rumah tangga. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry