YUSTISI : Acara turnamen game di Bengkel Cafe and Resto berada di Jl. Letjend Suparman Kelurahan Tosaren dibubarkan petugas gabungan (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Operasi Yustisi mengacu Peraturan Wali Kota Kediri dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri dianggap tidak efektif dan sekedar menghabiskan anggaran Refocusing APBD Kota Kediri. Perlu dilakukan tindakan yang lebih tegas, apalagi bila melihat fakta di lapangan dan temuan pelanggaran di Kota Kediri tidak menjadikan efek jera.

“Agar tidak menjadi preseden buruk bagi para pelaku usaha kecil, apalagi kini telah diterapkan PPKM skala mikro agar terkesan tebang pilih. Mereka pemilik warung – warung kecil juga butuh usaha untuk bertahan hidup. Perlu diketahui, bahwa anggaran refocusing yang dialokasikan terkait Operasi Yustisi ini sebesar 10 milyar,” ucap Wakil Ketua Komisi A, Choirudin Mustofa, S. Pd.I, saat dikonfirmasi Minggu (14/02).

Masih banyaknya temuan para pelanggar setiap digelar Operasi Yustisi, dianggap Gus Mustofa, sapaan akrab politisi dari Partai NasDem, perlu dilakukan tindakan tegas. Masih adanya cafe yang menggelar live music, kemudian kegiatan menjadikan kerumunan massa seperti turnamen game hingga dijadikan tempat berkumpulnya sejumlah komunitas sepeda motor.

Apresiasi Bila Petugas Tegas

YUSTISI : Wakil Ketua Komisi A, Choirudin Mustofa, politisi Partai NasDem Kota Kediri (istimewa/duta.co)

“Ini harus kita kawal bersama, saya sangat berterima kasih bila ada informasi terkait masih adanya pelanggaran terutama tidak memakai masker dan berkerumun. Bahwa sudah tidak perlu lagi dilakukan sosialisasi, karena wabah virus ini hampir setahun. Saya akan memberikan apresiasi bila dilakukan tindakan tegas bagi pelaku usaha besar yang masih melanggar. Seperti dicabut ijin usahanya atau dilimpahkan ke Kepolisian untuk dijerat kasus pidana,” ucapnya.

Seperti kejadian Minggu pagi, pasukan gabungan kembali mendatangi Bengkel Cafe and Resto kembali terkait adanya turnamen game di cafe berada di Jl. Letjend Suparman Kelurahan Tosaren. ‘Bersama perangkat kelurahan, Satpol PP dan Polsek Pesantren membubarkan acara tersebut. Mengamankan KTP milik ketua panitia dan selanjutnya Senin besok diminta datang ke Mako Satpol PP untuk proses lebih lanjut’. Demikian rilis resmi dikeluarkan Satpol PP Kota Kediri.

Selain itu dalam Operasi Yustisi digelar Minggu, bertempat di  Jl. Brigjen Pol. Imam Bachri Hadi Pranoto masih ditemukan tujuh pelanggar tidak memakai masker. Kemudian operasi digelar di Jl. Sudanco Supriyadi terjaring 8 orang pelanggar. “Dengan data ini, cukup bukti bahwa Operasi Yustisi kurang optimal. Harus diberi sanksi lebih tegas dengan membayar denda setelah melalui proses sidang,” imbuh Gus Mustofa. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry