Tim dari ITN Malang, E-Dash: Muhammad Wahyu Solihin, Anom Bayu Nugroho. E-Srikandi: Amandarika Widyatamara, Dyah Erika Mining Aurora Zulfani. E-Flash: Ahmad Iqbal Zajuli, Basuki Rachemat Wahyudi. (FT/ITN)

MALANG | duta.co – E-Flash robot penjejak garis Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang meraih best design di ajang Jember Line Tracer X 2020 (JLT X). Diselenggarakan secara online oleh Himpunan Mahasiswa Elektro Universitas Negeri Jember, Kontes Robot Line Follower Tingkat Nasional ini diikuti total 32 tim dari seluruh Indonesia, Sabtu-Minggu (07-08/11/2020).

Robot besutan Basuki Rachemat Wahyudi (ketua tim) dan Ahmad Iqbal Zajuli (anggota) meluncur secara online dari sirkuit kampus 2 ITN Malang. Total ada 3 tim robot Kampus Biru yang lolos JLT X. Selain E-Flash ada  E-Dush dan E-Srikandi yang beranggotakan para mahasiswi.

“Untuk perlombaan race E-Flash hanya sampai 16 besar. Tapi, dengan lolos 16 besar akhirnya kami berhasil mendapat kategori best design,” kata Basuki, saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp, Selasa (10/11/2020).

Sebagaimana ketentuan juri, untuk mendapatkan kategori best design maka robot harus lolos 16 besar. Sedangkan parameter yang dinilai dalam best design antara lain kerapian, inovasi dan kreatifitas, orisinalitas, serta kesesuaian dengan tema.

Design robot kami terlihat fleksibel untuk mengikuti jalur lintasan, serta aksesorisnya menarik. Mungkin itu yang dilihat oleh juri,” tukas mahasiswa Teknik Elektro semester 5 ini.

Dikatakan Basuki, untuk pertandingannya sendiri memakai sistem battle. Sesi penyisihan dua kali pertandingan untuk mencapai 16 besar. Kemudian fase knock out meloloskan delapan pemenang dan dikerucutkan menjadi empat pemenang yang akan menuju final.

“Kami diberi waktu empat menit untuk menyelesaikan lintasan. Sayangnya ketika latihan sebelum lomba robot sempat mengalami kerusakan (short circuit dan motor penggerak rusak). Dan ketika perlombaan robot sempat keluar lintasan (line follower) dan akhirnya retry 1 kali,” tutur Basuki.

Ke depannya, kata Basuki, tim yang tergabung dalam Komunitas Robotika ITN Malang ini akan lebih mempersiapkan diri dalam mengikuti berbagai kontes.

“Seting robot atau kalibrasi perlu lebih dibenahi, karena masih ada kendala error yang mengakibatkan retry. Kami juga akan mempersiapkan sparepart cadangan apabila ada kerusakan pada robot. Semoga tahun-tahun selanjutnya bisa lebih baik,” pungkas mahasiswa asal Pasuruan ini. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry