GRESIK | duta.co – Sekolah yang berlabel Ma’arif dan berada di bawa koordinasi Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, terus berkembang dan menciptakan prestasi. Menyandang nama besar Ma’arif, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolanya. Sekaligus menjadi motivasi untuk bekerja keras memajukannya, dalam rangka mengharumkan nama NU.

Tiga siswi SMA Nahdlatul Ulama (SMANU) 2 Gresik, Jalan Akim Kayat Gang VII No. 49berhasil mengubah jantung pisang menjadi hal yang bermanfaat. Disaat kebanyakan orang membuangnya, ketiga tunas mudah NU ini mampu mengubah menjadi teh ekstrak. Selain citarasa dan aroma yang dirasakan oleh penikmatnya, teh ini juga berkhasiat untuk mengobati diabetes, kencing manis, kolesterol tinggi, dan kanker.

Melalui metode penelitian yang dilakukan selama lima bulan, Reza Silvia (18), Andhini Nindya Putri (18), dan Juliana Rosiida (18), berhasil menemukan bunga yang ada di dalam jantung pisang. Ternyata bisa digunakan sebagai ekstrak teh dengan citarasa dan aroma yang sama dengan teh biasanya. Namun sebelum bisa mendapatkan bunga dalam jantung pisang yang dapat dikonsumsi menjadi ekstrak teh, memang dibutuhkan sebuah proses yang tepat.

“Bunga yang ada di jantung pisang itu, sebenarnya ada di setiap lapisan kulit jantung pisang, sehingga harus sabar mengulitinya lapisan demi lapisan. Baru setelah bunga didapat, direndam dulu selama satu jam dengan air yang sudah dicampur kapur. Kemudian setelah itu, dicuci hingga bersih dan dijemur kurang lebih satu hari,” jelas Reza Silvia salah satu penemu teh ekstrak dari Bungah kembang pisang, Kamis (30/3).

Ia mrnambahkan, bunga jantung pisang harus dalam keadaan kering, maka langkah selanjutnya adalah disangrai, alias digoreng tanpa menggunakan minyak selama 40 hingga 45 menit. Dan usai ditiriskan, dilanjutkan dengan diblender sampai berbentuk bubuk. Ketika diteliti lebih lanjut, hasil bunga jantung pisang yang telah disangrai itupun diketahui mengandung glikemik, saponin, dan juga flavonoid  yang dapat meningkatkan insulin di dalam tubuh manusia, yang berkhasiat dalam mengobati beberapa macam penyakit.

“Karena kandungan glikemik, saponin, dan lebih-lebih flavonoid, akan mengubah zat gula dalam darah menjadi energi, sehingga kadar gula dalam darah jadi turun dan stabil. Tapi dengan catatan, para penderita diabetes saat mengonsumsinya tidak boleh dengan gula. Kalaupun boleh, itupun sedikit. Namun lebih baik jika ingin pakai gula, ya pakai aja gula yang rendah kalorinya,” terang Juliana.

Disisi lain, Kepala sekolah SMANU 2  melalui Muchyiddin, selaku Wakahumas, mereka bertiga pernah diikutsertakan dalam kejuaraan penelitian tingkat SMA Nasional bertajuk ‘Creative Bussiness Competition Business Model Canvas (CBC-BMC), yang bertempat di Universitas Negeri Surabaya, pada Bulan November 2016 lalu. Namun dalam agenda ini, hasil penelitian mereka bertiga hanya mampu mendapatkan penghargaan sebagai juara harapan. Sebab dalam lomba tersebut, aspek utama penilaian dewan juri memang lebih condong ke sisi bisnisnya, dan kemasan diakui kurang maksimal.

Meski demikian, besar harapan pihak sekolah untuk terus mendorong kemajuan bagi hasil penelitian anak didiknya tersebut, dengan harapan dapat diteliti lebih lanjut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. “Kami yakin selain diabetes, kencing manis, kolesterol, dan kanker, masih ada beberapa penyakit lain. Sebab penuturan tiga siswi kami melakukan penelitian terakhir, ekstrak teh  dari bunga jantung pisang juga mengandung vitamin A, C, B1, serta protein,” tutup Muchyiddin, yang juga menjadi guru pembimbing bagi penelitian tiga siswi tersebut. gus

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry