SEMBAHYANG : Alim Markus melaksanakan sembahyang di depan altar Tempat Ibadah Tri Dharma klenteng Kwan Sing Bio Tuban.  (syaiful adam/duta.co)

TUBAN | duta.co – Setelah tiga bulan akses pintu masuk Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban di gembok akibat dampak dari konflik internal akhirnya dibuka lagi.

Kembali dibukanya salah satu Klenteng terbesar di Asia Tenggara paskah di tutup sejak 28 Juli 2020. Di bukanya kembali Klenteng yang menghadap kelaut utara itu tidak lepas dari tiga tokoh berpengaruh yang berhasil mendamaikan kedua kubu yang berselisih di TITD Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.

Tiga tokoh itu adalah Alim Markus Bos Maspion Group, Soedomo Mergonoto Owner Kopi Kapal Api, dan Paulus Welly Afandi pengusaha Tionghoa asal Surabaya. Dengan berdamainya kedua kudu gerbang pintu masuk dibuka dan umat kembali bisa beribadah seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan yang diajukan pemerintah.

“Jangan ada lagi pengembokan, umat harus bersatu dan bangkit untuk lebih besar lagi,” terang Alim Markus.

Pengusaha kelahiran September 1951 ini menambahkan tempat ini harus dibuka agar seluruh umat bisa sembahyang seperti biasanya. Termasuk, semua orang tidak boleh melanggar ketertiban dan kehormatan.

“Kita ingin persoalan ini cepat selesai,” ungkap bos Maspion Group didampingi sejumlah pengurus Kelenteng Tuban.

Sementara itu, Owner Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto menyampaikan tempat ibadah klenteng merupakan milik umat, bukan milik seorang atau pribadi, pihaknya berharap umat jangan dijadikan korban

“Boleh kedua kubu berselisih pendapat, tapi tidak boleh mengorbankan umat. Jika saling menutup, maka yang akan rugi adalah masyarakat dan umat,” jelas tegas Soedomo Mergonoto.

Lebih lanjut pengusaha kelahiran Surabaya ini menambahkan dua kubu klenteng yang berselisih pendapat ini telah berkomitmen untuk menyerahkan persoalan ini kepada pihak yang netral. Tujuannya, agar segala persoalan yang ada disini cepat ada titik terang.

“Kita bertiga akan membenahi klenteng ini, dan kedua kubu sementara kita minta tidak usah ikut-ikut lagi sampai ada titik temu yang bisa mendamaikan,” jelasnya.

Pembukaan gembok itu disambut baik oleh para umat termasuk Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner Klenteng Tuban. Ia mengaku sangat gembira karena ada tokoh yang peduli terhadap klenteng untuk mendamaikan persoalan.

“Saya sangat gembira sekali, karena ada orang-orang yang peduli dengan klenteng Tuban karena ini aset negara. Persoalan ini kita serahkan kepada meraka agar kedamaian ini bisa lancar,” tegas

Alim Sugiantoro mengaku saat ini pintu klenteng telah di buka dan umat bisa melakukan sembahyang secara damai. Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona.

“Pintu sudah dibuka, umat bisa sembahyang tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19,” tegas Alim Sugiantoro.

Sebatas diketahui, gerbang pintu klenteng Kwan Sing Bio itu digembok akibat konflik kepengurusan dua kubu. Yakni, kelompok Alim Sugiantoro dan Tio Eng Bo atau Mardjojo.

Imbas penggembok, ritual sembahyang bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) YM Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1860 ditiadakan, Selain itu, puluhan umat juga terpaksa menggelar ritual sembahyang bersama juga digelar didepan gerbang atau trotoar TITD Kwan Sing Bio Tuban. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry