Yati Isnaini Safitri – Dosen Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Dampak psikologi sebagai gejala jangka panjang pada masa menopause dapat berupa depresi, post power syndrome, emptiness syndrome, dan loneliness.

Selain menimbulkan gejala psikologis juga menimbulkan perubahan fisik pada pada fase pasca menopause seperti osteoporosis, penyakit jantung koroner, peningkatan berat badan, peningkatan tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol dalam darah tinggi, perkapuran dinding pembuluh darah (aterosklerosis), sistitis dan uretritis atrofik, kanker, serta mengalami dementia tipe Alzheimer.

Hal-hal yang juga mempengaruhi stress pada masa menopause diantaranya adalah masalah keluarga dan pribadi seperti, tuntutan anak remaja, anak meninggalkan rumah, orang tua yang menua, pasangan paruh baya, dan perubahan karier, termasuk masalah yang berkaitan dengan kondisi masa pendemi Covid 19 yang sudah terjadi di Indonesia sejak sejak bulan Maret 2020.

Stres kronis tidak baik untuk kesehatan siapa pun. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, sakit kepala, refluks lambung, depresi/ kecemasan  dan dalam jangka panjang, peningkatan risiko penyakit jantung.

Beberapa percaya bahwa stres kronis dapat memengaruhi sistem kekebalan kita, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit, infeksi, dan bahkan kanker. Stres tidak hanya memengaruhi kesehatan kita, tetapi juga hubungan, kinerja, perasaan sejahtera, dan kualitas hidup kita.

Ada banyak cara yang terbukti mengurangi stres dan menjaga ketenangan saat menghadapi masa menopause diantaranya dengan; olahraga, yoga, bersepeda atau apa pun aktivitas fisik yang menyenangkan yang dapat dilakukan secara mandiri di masa pandemi Covid 19 ini.

Olahraga adalah cara yang bagus untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan. Menceritakan kekhawatiran dengan anggota keluarga, teman baik, ahli kesehatan, atau konselor dengan memnafaatkan telekomunikasi. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, termasuk buah dan sayuran segar, kacang-kacangan dan yogurt.

Menghindari kafein dan alkohol. Tidur dan istirahat yang cukup, diperlukan untuk fungsi kewaspadaan selama jam-jam bangun. Selalu berpikiran positif dan melakukan latihan pernapasan dalam. Metode latihan pernapasan dalam untuk mengurangi stress dapat dilakukan dengan latihan sederhana dibawah ini:

  1. Duduklah di kursi bersandaran tegak dengan kedua kaki di lantai.
  2. Istirahatkan tangan di perut.
  3. Hitung perlahan sampai empat sambil menghirup melalui hidung dan rasakan perut naik.
  4. Tahan nafas itu sebentar.
  5. Kemudian, perlahan hitung sampai empat sambil mengembuskan napas melalui mulut biarkan perut perlahan turun.
  6. Ulangi latihan ini 5 hingga 10 kali.

Boleh saja merasa sensitif karena menopause, namun hal terpenting adalah memandang segenap proses perubahan ini sebagai sesuatu yang positif, sehingga perlu memotivasi diri sendiri salah satunya dengan banyak berdo’a dan terus melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, serta meningkatkan kesadaran, bahwa menopause adalah proses alamiah yang tak bisa dihindari sehingga mau tak mau perempuan harus beradaptasi. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry