SIDOARJO | duta.co – Kerja PLN benar-benar dipertanyakan. Bagaimana bisa 61 tiang listrik ambruk berasamaan. Sejumlah kendaraan, rumah dan warung-warung remuk tertimpa tiang beton.

61 tiang listrik itu berada di sepanjang jalan Badas Barengkrajan menuju By Pass Krian, Minggu (5/1/2020) patah dan ambruk ke jalan. Diduga kuat lantara beban tiang listrik kelewat berat, ditambah hujan disertai angin kencang.

Dari material tiang listtik tampak ringkih, besi yang dipasang sebagai otot beton terlalu kecil.
“Kalau stabdarnya seperti ini, tidak lama yang lain bakal menyusul. Faktanya bukan ambruk karena kedalaman, tetapi patah. Ini menunjukkan kualitasnya rapuh,” demikian warga di lokasi kejadian.

Seperti diberitakan duta.co, salah satu korban ambruknya 61 tiang listrik tersebut adalah Pemred Duta Masyarakat.

“Kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba belasan tiang listrik itu ambruk bersamaan. Satu di antaranya jatuh persis di depan kemudi. Saya nyaris tidak bisa keluar,” jelas Mokhammad Kaiyis, Pemred Koran Duta.

Tak lama, sejumlah warga Dusun Badas, Barangkrajan berdatangan. Mereka mengaku sudah berteriak kepada PLN, bahwa, beban yang dipikul tiang listrik itu, kelewat berat. Bahkan di antara mereka yakin, suatu ketika tiang-tiang itu, akan ambruk.

“Saya sudah sampaikan, bahwa, ini (proyek) tidak ukuran. Tanya insinyur mana saja, jawabnya pasti ngawur. Masak tiang listrik harus dibebani kabel rol besar-besar begitu. Kami sudah protes,” jelas salah seorang warga Badas di TKP (Tempat Kejadian Peristiwa) kepada duta.co.

Estimasi petugas, besok Senin (6/1/2020) mobil Terrano milik Kaiyis baru bisa dievakuasi. Hingga pukul 20.05 wib jalan dari Badas menuju Krian, tak bisa dilewati. Listrik di dua desa Barengkrajan dan Sidorejo kec. Krian harus dipadamkan. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry