KEDIRI | duta.co – Kemelut di tubuh Kadin Kabupaten Kediri rumornya kembali terjadi. Kabar beredar dua Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota dan Kabupaten Kediri, Danan Prabandaru dan Helmi Anshori akan didepak dari kepengurusan.
Dikonfirmasi atas kabar ini, Hj. Yekti Murih Wiyati selaku Ketua Kadin Kabupaten Kediri menegaskan informasi tersebut tidak benar.
Usai dilantik pada 13 Desember 2019, dijelaskan Yekti fokus pada pendataan Usaha Kecil Mikro (UKM).
“Sesuai arahan Kadin Pusat, karena masa pandemi fokus mengurusi anggota-angota baru UKM. Semua harus antri dan kami bisanya memasukkan hanya satu atau dua anggota setiap harinya. Begitu juga bagi universitas dan perusahaan yang harus memperpanjang ijin, harus sepengetahuan Kadin di daerah masing – masing,” terang pemilik usaha Kopi Luwak.
Dikonfirmasi Kamis (29/04), dia menegaskan bahwa hubungannya dengan Danan Prabandaru maupun Helmi Ansori selama di Kadin cukup baik meski dalam beberapa kegiatan kini tidak lagi terlihat hadir ataupun aktif.
“Sebelumnya saya tidak kenal dengan pak Danan dan yang lain-lain. Yang ngatur semuanya Pak Dedi, dulu karteker Kadin Kabupaten Kediri dan Pak Ade selaku Ketua Kadin Jawa Timur atas restunya. Sudah berusaha saya kabari dan undang dalam setiap pertemuan,” jelasnya.
Lalu bagaimana tanggapan Danan Prabandaru maupun Helmi Anshori atas kemelut di internal Kadin, keduanya sepakat tidak berkomentar.
Menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, saat itu menjabat Ketua Umum Kadin dan Adik Dwi Putranto akrab disapa Bang Adek, Ketua Kadin Jawa Timur.
“Kami tidak berkomentar atas masalah di Kadin Kabupaten Kediri. Kami menunggu arahan dan petunjuk Pak Nyala karena beliau dulu menerbitkan SK dan Pak Ade selaku Kadin Jawa Timur untuk penyelesaiannya,” ungkap Danan Prabandaru, saat dikonfirmasi di sela-sela acara MPC Pemuda Pancasila Kota Kediri, kemarin. (nng)
KADIN : Saat pelantikan Kadin Kabupaten Kediri di Tegowangi Hall Grand Surya Hotel (Nanang Priyo Basuki/duta.co)
