SIDOARJO | duta.co – Terkait pemberitaan rusunawa Pucang Sidoarjo atas keluhan air PDAM yang asin, Direktur Pelayanan Perumda Delta Tirta Sidoarjo, Fathul Faizin, S.Sos., M.A.P, memberikan klarifikasi.
Ditemui duta.co, Senin (16/1/23), Fathul mengatakan, terkait keluhan penghuni rusun adalah bagian dari pengaduan yang harus ditindaklanjuti, sehingga perlu melakukan kroscek di lapangan.
“Segera akan kami tugaskan beberapa pihak yang bertanggung jawab di Delta Tirta ini, mungkin nanti ada Humas atau kepala cabangnya, agar bisa kroscek di lapangan, kita ambil sempling air itu,” jelas Paijo, sapaan akrab Fathul.
Terkait air asin, Fathul menegaskan, air baku yang diambil pada dasarnya air tawar. Maka dari itu, perlu adanya kroscek di lapangan dan sempling air yang sudah di distrisbusi disana. “Nanti akan kita lab dulu bersama bidang produksi. Kalau selama ini ada keluhan air keruh makanya akan kita tindak lanjuti,” pungkasnya.
Senada, Yoyok Suprianto, Kepala Cabang Sidoarjo menambahkan, terkait dengan air yang berasa, sesuai SOP akan segera dicek.
Ditanya apakah pemakaian minimal itu ada, atau boleh tidak pakai air atau tidak, dan memakai air sumur, sehingga hanya memakai kamar dan listrik, “Itu kewenangan pengelola dan dinas terkait. Karena kami hanya mensuplai air terus kemudian dari pihak rusunawa yang kemudian membayar angka tagihan tertera (meteran) yang harus di bayar,” jelasnya.
Bersamaan, Arief Nuryadin, S.Pd., SH, MM, Ketua divisi hukum dan advokasi LSM Government Watch Nasional, ditemui duta.co, Senin (16/1/23), menegaskan, pihaknya sudah bertemu dengan direktur Pelayanan Perumda Delta Tirta Sidoarjo.
“Adanya air asin itu masih perlu diusut lagi kebenarannya, pengelola rusun itu menggunakan air PDAM atau air sumur dengan mengatasnamakan air PDAM, sehingga penghuni harus tetap bayar uang air, maka perlu dipertanyakan kinerja pengelola rusun,” tegasnya.
“Diharapkan, PDAM turun untuk mengecek keberadaan air rusun tersebut, apabila benar asin bisa ditingkatkan mutunya, dan nantinya penghuni bisa menikmati air bersih dan bisa dikonsumsi,” pungkas Arief. (loe)