SIDOARJO | duta.co – Ratusan ustadz-ustadzah Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dari BMQ (Belajar Membaca Alquran) methode At-Tartil se-Kecamatan Krian, Sabtu (9/4/22) menggelar TEGURAN (Temu Guru Alquran) di Masjid Al-Ikhlas, Perum Graha Permata, Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Tampak Ketua Koordinator BMQ At-Tartil Kecamatan Krian, Umar Hasan, SPd, Kancab BMQ At-Tartil Krian, Zainal Abidin. Seperti biasa, acara rutin bulanan ini, mereka isi dengan Khotaman Alquran, Mujahadah Asmaul Husna.

Setelah itu, ada konsolidasi, evaluasi munaqosah santri, serta mendoakan seluruh personel At-Tartil agar tetap istiqomah dalam memanggul amanah ini. Tak kalah menarik, para ustadz-ustadzah juga wajib membawa iuran TEGURAN Rp 20 ribu setiap lembaga TPQ.

“Ya. Itu bagian dari ikhtiar kita. Memang penuh perjuangan, sekuat tenaga kita terus berupaya menghidupkan Alquran, terutama dalam qolbu anak-anak kita,” demikian Didik Fanani, SPdI, MPdI kepada duta.co, usai acara.

Konsistensi para ustadz-ustadzah ini, memang menjadi harapan para orangtua. Terutama mereka yang sudah tidak memiliki kesempatan untuk mengajar Alquran bagi anak sendiri, karena kesibukannya. Atau mereka merasa kurang tidak memiliki ilmu Alquran, sehingga butuh jerih payah ustadz-ustadzah.

“Kami-kami, hanya bisa berharap agar mereka (ustadz-ustadzah) terus ada kekuatan lahir dan bathin. Karena kalau melihat bisyaroh yang mereka terima, tentu, tidak sampai hati, apalagi dalam kondisi sekarang yang, serba mahal ini,” demikian Abdul Wahid, Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas.

Kendati demikian, jelasnya, kita mesti bersyukur, karena, untuk santri-santri TPQ Al-Ikhlas, pengguna method At-Tartil, ini tidak ditentukan berapa besar iuran bulanannya. Tetapi, faktanya, banyak yang memberikan lebih. “Saya yakin semakin hari, orangtua semakin paham, betapa penting ilmu Alquran bagi anak-anak kita. Karena, dari sinilah akhlaq qurani itu kita tanamkan,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry