MENYAPA. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyapa para peserta Sosialisasi Penggunaan Dana BOSDA. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemerintah Kota Mojokerto memasang target untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM)  menjadi 80 pada tahun 2023. Untuk memenuhi target tersebut, Pemkot Mojokerto menaikkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk SD/MI dan SMP/MTs.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Sosialisasi Petunjuk Teknis Penggunaan dan Peretanggungjawaban Keuangan Dana BOSDA Kota Mojokerto Jenjang SD/MI Negeri dan Swasta Tahun 2023 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya kantor Pemkot Mojokerto, jalan Gajah Mada 145, Rabu (24/5/2023).

Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menjelaskan, BOSDA sangat penting bagi lembaga pendidikan, khususnya yang ada di kota Mojokerto.

Maka Pemkot Mojokerto melakukan kajian menggandeng perguruan tinggi untuk membuat analisa bahwa selama ini dana BOSDA yang sudah dialokasikan melalui APBD Kota Mojokerto, baik jenjang SD maupun SMP, sejauh mana efektivitasnya untuk mendukung pembelajaran di masing-masing lembaga pendidikan.

“Melalui kajian tersebut, kita formulasikan untuk menaikkan BOSDA dari Rp 30 ribu per siswa perbulan untuk SD/MI menjadi Rp 75 ribu dan dari Rp 90 ribu per siswa per bulan menjadi Rp 95 ribu,” katanya.

Kenaikan BOSDA ini akan mendukung pembelajaran yang ada di kota Mojokerto. “Karena kita ingin ke depan urusan pendidikan yang saat ini prestasinya sudah sangat baik, SPM Pendidikan kita sudah hampir 100% atau 99% lebih. IPM sudah 79,32 dan saya targetkan tahun ini mencapai 80 atau kategori sangat tinggi,” jelasnya.

Jadi, lanjutnya, IPM merupakan alat ukur yang ditetapkan pemerintah sejauh mana kinerja pemerintah daerah berhasil. Pemerintah pusat juga sudah merumuskan alat ukur dalam bidang pendidikan, sejauh mana kinerja Pemda dalam bidang pendidikan.

“Maka saya yakin, dengan hasil kajian yang menaikkan dan BOSDA dalam rangka menaikkan kinerja kita ke depan agar menjadi ladang jariah dalam mempersiapkan calon-calon generasi penerus bangsa yang berkualitas dan lebih baik dari generasi kita saat ini,” tandasnya.

Sedangkan tujuan sosialisasi, menurutnya, agar pengelola BOSDA di masing-masing sekolah dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan nyaman, aman, dan selamat.

Untuk diketahui, kota Mojokerto menjadi kota terbaik di Jawa Timur dalam capaian penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2022.

Hal ini diketahui dari hasil evaluasi Indeks Pencapaian SPM Nasional Pra Triwulan IV tahun 2023, yang dikeluarkan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI per tanggal 19 Januari 2023.

Dari hasil evaluasi tersebut, kota Mojokerto meraih nilai rata-rata tertinggi dari kabupaten/kota lain di Jawa Timur, yakni sebesar 98,86 persen atau masuk kategori Tuntas Utama.

Sementara itu, Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, sosial diikuti 110 perta yang terdiri dari kepala sekolah SD/MI negeri dan swasta, operator di sekolah, dan pengelola dana BOS di sekolah.

“Sosialisasi dilaksanakan selama dua hari dengan narasumber dari Inspektorat dan DPPKA,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry