(ki-ka) Kepala Perwakilan Kantor BKKBN Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Arumi Bachsin (tengah) usai mengikuti acara tasyakuran Hari Keluarga Nasional Jawa Timur, Senin (6/7/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Capaian jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Jawa Timur berada di peringkat kedua dari bawah atau di peringkat 33 dari 34 Provinsi di Indonesia.

Dari data yang dirilis BKKBN Pusat, capaian jumlah akseptor dalam Program Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional itu mencapai 1.355.294.

Jawa Timur dari target sebesar 185 ribu akseptor hanya 70.408 akseptor atau 40,7 persen dari target yang ditetapkan. Padahal jumlah pasangan usia subur (PuS) di Jawa Timur sangat besar yakni 7.940.395.

Dari data itu pula, angka capaian Jawa Timur jauh dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa Tengah berada di rangking 17 dengan capaian 173.698 dari target 147.653 akseptor atau 117,6 persen.

Sedangkan Jawa Barat berada di rangking 22 dengan capaian 448.581 dari target 418.224 akseptor yang ditetapkan BKKBN Pusat atau 106,3 persen.

Tidak tercapainya target ini perlu dipertanyakan. Mengingat Jawa Timur adalah barometer kesuksesan program KB Nasional.

Namun Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan bahwa tidak tercapainya itu bukan karena ketidakmampuan melainkan karena salah menerapkan target capaian.

“Kita sosialisasikan ke daerah itu targetnya 33.443 akseptor. Dan tercapainya 70.408 akseptor. Berarti sebenarnya kita sudah capai 200 persen. Kalau secara nasional memang jauh dari capaian tapi kita tidak mengejar itu,” tutur Sukaryo usai acara tasyakuran Hari Keluarga Nasional Provinsi Jawa Timur, Senin (6/7/2020).

Karena dikatakan Sukaryo, Program Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, sebenarnya proyek nasional yang secara keseluruhan tetap tercapai. Sehingga walaupun tidak tercapai target Jatim tidak menjadi persoalan.

Yang pasti saat ini prioritas BKKBN Jatim adalah mencapai target jumlah akseptor selama setahun ini yang sampai sekarang baru tercapai 50 persen dari target 1,2 juta akseptor.

Karena itu diakui Sukaryo, pihaknya akan memaksimalkan kinerja di semester dua ini untuk menggejot target akseptor di luar program sejuta akseptor.

BKKBN Jatim pun akan menggandeng banyak pihak, di antaranya Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memiliki program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Dalam hal ini kata Sukaryo, pihaknya menggandeng Kodam V Brawijaya yang akan bergerak dalam waktu dekat ini.

“Nanti saat TMMD akan diselipkan edukasi tentang program KB kepada masyarakat. Kita akan turunkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) agar bisa lebih mengena,” jelasnya.

Selain itu, juga akan menggandeng Tim Penggerak PKK di Jatim. “Ibu Arumi sudah bersedia mengedukasi PKK di seluruh Jawa Timur. Ini akan maksimalkan,” tukasnya.

Arumi Bachsin yang merupakan istri dari Wakil Gubernur Emil Dardak mengaku akan membantu untuk menyukseskan program BKKBN ini. Terutama dalam hal memperdayakan keluarga. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry