Dewan guru harus bekerja keras untuk terus mendampingi perkembangan dan pertumbuhan anak. (FT/MKY)

SIDOARJO | duta.co – Gebyar akhirussanah ke-VIII KB (Kelompok Bermain) dan Taman Kanak-kanak (TK) Khulafaur Rasyidin (KR), di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI), Minggu (4/6/23) di Gedung KBM (Karya Bintang Mandiri), Balongbendo, berlangsung meriah.

Hj Siti Aminah, SPd, MPd , Pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan TK dan Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Krian, mengapresiasi, progress pendidikan yang berlangsung di YPI Khulafaur Rasyidin.

Tampak Hj Siti Aminah, SPd, MPd (dua dari kanan) bersama pengurus YPI KR. (FT/MKY)

“Di Kecamatan Krian, ada dua TK yang masuk kategori sekolah penggerak. Satu di antaranya Khulafaur Rasyidin. Tidak semua lembaga mampu seperti ini. Saya berharap, tahun mendatang grade Khulafaur Rasyidin naik, menjadi sekolah percontohan,” demikian Hj Siti Aminah dalam sambutannya.

Menurutnya, ada tiga pilar penting yang harus kita perhatikan, baik bagi orangrtua maupun para guru di Khulafaur Rasyidin. “Ketiga itu adalah sekolah, orangtua dan masyarakat secara umum. Ketiganya harus bersinergi untuk menjadikan pendidikan anak kita, tumbuh dengan baik dan benar,” tegasnya.

Guru KB TK harus mampu ‘memotret’ dengan benar karakter anak. (FT/MKY)

Harus kita akui, bahwa, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, sedikit banyak telah mereduksi berbagai aspek dan sendi kehidupan, mulai dari anak-anak bahkan sampai orangtua. Kita seakan ‘dipaksa’ untuk mengikuti perkembangan zaman. “Pendidikan dasar ini sangat penting, bagaimana anak-anak kita tumbuh dengan karakter atau akhlak yang baik,” tegasnya.

Menurut Hj Siti Aminah, tidak jarang ditemukan ‘kekeliruan’ orangtua dalam proses pendidikan anak. Termasuk dalam pemanfaatan gadget, HP Android. Dengan teknologi ini, seolah-olah para orangtua mendapatkan dunia baru, pengalaman baru sebagai hasil perkembangan teknologi.

Anak-anak sudah harus kenal dengan berbagai macam budaya, termasuk menanamkam toleransi antarsesama. (FT/MKY)

“Hal ini tidak bisa kita hindari lagi, kadang tidak sedikit orangtua yang menyerahkan anaknya kepada gadget. Karena dengan itu, anak menjadi diam. Inilah teknologi, perubahan zaman yang tidak bisa dihindari. Tetapi, sebagai orangtua, tetap harus mengawasi madlorot dari semua itu,” sarannya.

Saat ini, tegasnya, segala aktivitas sudah mulai bergantung kepada gadget.  Mau tidak mau semua harus belajar untuk memanfaatkannya. “Kami yakin para guru di Khulafaur Rasyidin mampu menuntun anak-anak kita menjadi anak yang soleh-solehah,” jelasnya dengan bangga.

Ia berharap, anak yang sudah tertata dengan baik, harus juga terawasi dengan baik. “Saya mendengar Khulafaur Rasyidin juga berupaya untuk mewujudkan jenjang Sekolah Dasar. Semoga segera terwujud. Dan, tahun-tahun depan, semoga Yayasan Pendidikan Islam ini bisa menjadi percontohan di Kecamatan Krian,” pungkasnya.

Tidak mudah memang, untuk menuju sekolah yang sempurna. Tetapi, para guru dan segenap pengurus Yayasan yakin, Khulafaur Rasyidin bisa menjadi yang terbaik. “Doanya Bapak Ibu, semoga kami dan para asatidzah mampu mewujudkan impian bersama, menjadi lembaga pendidikan ini sebagai percontohan,” demikian Direktur Utama KB-TK Islam Khulafaur Rasyidin, Luluk Arianti , SAg, MPd.

Hadir dalam acara akhirussanah  Drs KH Ali Hasan, Ibu Hj Rochmah, Mokhammad Kaiyis (Penasehat YPI Khulafaur Rasyidin), Ketua Yayasan Ustadz Didik Hartono SPdi, MPd. “Kami, YPI Khulafaur Rasyidin siap menampung putra-putri Bapak Ibu sekalian. Bagi kami, ini adalah amanah yang harus dikerjakan dengan baik. Kami siap menjadi percontohan dalam dunia pendidikan,” demikian Ustadz Didik di depan wali murid. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry