MALANG | duta.co – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk kesekian kali menambah deretan Guru Besar (Gubes). Kali ini Prof Djoko Sigit Sayogo MAcc PhD yang dikukuhkan menjadi Gubes bidang ilmu manajemen ekonomi.

Disampaikan oleh Rektor UMM, Dr Fuzan MPd, ia mewakili sivitas akademika mengapresiasi raihan tertinggi bidang akademis ini. Hal ini menurutnya, prestasi bukan datang tiba-tiba, namun membutuhkan proses panjang. Ia akui memang sesuatu yang besar, perlu diraih dengan pengorbanan besar pula.

Dalam Al-Quran surat Ashar ayat 5, diberitakan sesungguhnya ketika menemui kesukaran ada kemudahan. Raihan Gubes ini melahirkan kegembiraan keluarga besar UMM.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur Prof Dr Dyah Sawitri SE MM, sangat mengapresiasi raihan prestasi pengukuhan guru besar ini. Ia mengungkapkan bahwa loncatan jabatan dari bidang akuntansi ke manajemen yang Sigit peroleh merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan.

Sedangkan Prof Djoko Sigit Sayogo MAcc PhD dalam pengukuhan mengangkat orasi ilmiah. Dimana menurutnya untuk menciptakan sebuah pasar yang sempurna, diperlukan keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli. Hal ini dapat dilakukan jika seorang penjual menyampaikan semua aspek informasi secara murni pada pembeli.

“Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka akan tercipta kesepakatan harga yang murni dari kualitas barang,” ungkap Prof Djoko.

Menurutnya, bahwa saat ini pasar tidak memiliki keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli. Hal tersebut akan berujung pada inefisiensi harga produk.

Salah satu contoh ketidakseimbangan tersebut adalah produk-produk yang ada di supermarket. Para pembeli hanya disajikan informasi terbatas seperti kemasan, harga, serta label sertifikasi tertentu.

Sementara itu produsen memiliki lebih banyak informasi di banding yang tertera pada kemasan produk.

“Mayoritas konsumen mengetahui harga produk, tetapi mereka kurang mengetahui informasi mengenai kualitas produk,” tutur Djoko.

Dalam penelitiannya, ia berusaha mengurangi ketidakseimbangan informasi melalui pengungkapan informasi-informasi terpercaya sesuai dengan nilai dan kebutuhan dari pengguna.

Untuk mengurangi ketidakseimbangan itu, ia mengungkapkan bahwa perlu adanya pengembangan smart technology yang memungkinkan integrasi informasi dan data digital dari berbagai sumber dan format.

Dengan perkembangan teknologi ini konsumen memiliki kesempatan untuk menganalisis serta menelusuri data dengan lebih cermat dan menghasilkan keputusan yang lebih cerdas.

Untuk menghindari informasi yang berlebih perlu adanya penjelasan yang mengandung nilai-nilai dan kebutuhan konsumen. Hal ini biasa disebut dengan smart disclosure.

Penggabungan antara smart technology dan smart disclosure ini akan meningkatkan nilai sosial suatu informasi tanpa mengurangi nilai ekonomisnya.

Di beberapa kasus membagikan informasi lebih akurat kepada pelanggan justru tidak hanya meningkatkan nilai sosial tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dalam waktu yang bersamaan.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry