Hinda Novianti – Dosen Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

KEHAMILAN merupakan suatu keadaan yang ditunggu-tunggu dengan perasaan bahagia banyak pasangan di dunia. Namun tidak sedikit pula yang merasa sedih, kuatir, cemas , ogah-ogahan atau istilah Jawanya “wegah”. Hal itu disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang kurang mengenakkan. Ya, pengalaman saat kehamilannya tidak bertahan sampai matur, alias terjadi persalinan prematur.

Persalinan yang belum waktunya ini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Padahal seharusnya bersalin yang cukup bulan adfalah 39-40 minggu. Karena banyaknya dampak negatif yang mungkin bisa terjadi pada ibu maupun bayi, maka banyak pasangan suami istri yang takut untuk hamil lagi. Atau ada ibu yang pertama kali hamil melihat temannya melahirkan prematur menjadi takut pula dengan persalinan prematur. Untuk itu penting sekali diperhatikan apa saja pemicu persalinan prematur.

Faktor-faktor yang bisa menimbulkan persalinan prematur adalah :

  1. Usia saat hamil

Hamil di usia aman, rentang 20-35 tahun. Secara fisik dan mental usia yang paling baik untuk hamil adalah 20-35 tahun, karena pada usia tersebut alat reproduksi wanita berkembang dan berfungsi secara maksimal, begitu juga dilihat dari faktor kejiwaan sudah matang. Faktor maternal yang menyebabkan persalinan prematur menurut Cunningham (2013) adalah faktor usia yang terlalu muda atau terlalu tua.

  1. Riwayat persalinan prematur

Kalau sebelumnya pernah bersalin prematur, maka kehamilan selanjutnya bisa mungkin terjadi kembali. Prematuritas bersifat berulang. Menurut Varney (2007) Wanita yang telah mengalami kelahiran prematur pada kehamilan yang terdahulu memiliki resiko 20-40% untuk terulang kembali kejadian persalinan prematur .

  1. Trauma

Trauma disini yang dimaksud adalah pernah jatuh, pernah terpukul/dipukul perutnya, menderita penyakit infeksi saluran kemih atau infeksi vagina , berhubungan seksual, rendahnya social ekonomi.

Nah, seringkali muncul pertanyaan di masyarakat : “Mengapa berhubungan seksual bisa menimbulkan kontraksi ?” karena sperma mengandung  hormon prostaglandin yang bisa merangsang kontraksi rahim (Bobak, 2005)

Jadi hati-hati jika setelah berhubungan seks terjadi kontraksi rahim ya, segera konsultasikan ke bidan atau dokter.

Fenomena yang banyak terjadi pada ibu hamil yaitu infeksi saluran kemih, Why? Karena ibu hamil cenderung menahan kencing karena mungkin malas ke kamar mandi karena sering sekali kencing. Ini lumrah terjadi, kepala janin yang makin turun menekan kandung kemih ibu, maka ibu akan kencing bisa bisa 10-15 menit sekali. Jika ibu menahan kencing atau tidak bisa menjaga kebersihan daerah kewanitaan karena lembab, maka bisa terjadi infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih pada kehamilan dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain persalinan prematur, ketuban pecah dini, preeclampsia (Jennifer, 2012).

  1. Gaya hidup

Ibu yang memiliki kebiasaan tidak baik seperti merokok, minum-minuman keras, narkoba, bisa mengakibatkan persalinan prematur juga.  Ibu yang banyak pikiran, stress, cemas, juga memicu kontraksi rahim.

Lalu bagaimana dengan ibu yang bekerja ? selama pekerjaannya tidak berat, masih bisa beristirahat / ada jam istirahat, dan selama kerja tidak ada keluhan timbulnya kontraksi, maka diperbolehkan, namun jika pekerjaannya berat, berat dalam arti fisik maupun psikis, diharapkan untuk berhati- hati. Kenapa ? Karena menurut Cunningham (2013) jam kerja yang panjang dan kerja fisik yang berat dapat meningkatkan terjadinya persalinan prematur.

  1. Jarak kehamilan

Memutuskan untuk hamil lagi harap ada pertimbangan medisnya ya. Usahakan minimal berjarak 2 tahun. Tubuh ibu belum cukup untuk dapat mengumpulkan cadangan nutrisi setelah melalui kehamilan pertamanya. Maka bisa anemia dan menimbulkan persalinan prematur.

Demikian juga Untuk ibu ibu yang malas  makan saat hamil, coba diperhatikan faktor ini, kekurangan gizi yang mengakibatkan anemia bisa memicu persalinan prematur.

Diharapkan tubuh seorang ibu diberikan kesempatan untuk mengembalikan orgsn reproduksi seperti semula dalam 2 tahun itu, dan kesempatan ibu untuk memberikan ASI secara optimal pada anak sebelumnya. Bersambung……

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry