DINILAI LAIK: Tiga tempat isolasi bagi pemudik telah disiapkan Pemkot Madiun dinilai laik, dibanding di sekolah sebelumnya disiapkan. Tampak, Walikota Madiun Maidi tengah meninjau Asrama Haji bersama sejumlah pimpinan OPD. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN | duta.co — Walikota Madiun, Maidi meminta perantau Kota Madiun di perantauan sebaiknya tidak pulang mudik lebaran. Jika memaksa, mereka harus dikarantina 14 hari. Terlebih, mereka dari zona merah Covid-19.

Untuk itu, Pemkot Madiun sudah menyiapkan Asrama Haji, Gedung Diklat dan Guest House sebagai lokasi isolasi bagi nekat mudik.

“Kami (Kota Madiun) sejatinya tidak mengkhawatirkan, sebab kami masih zero Covid 19 sampai hari ini. Tetapi jumlah ODR makin hari makin bertambah, karena banyaknya yang pulang kampung. Makanya, disiapkan tempat isolasi bagi mereka yang pulang-pulang ini,” kata Walikota Madiun, saat meninjau Asrama Haji setempat, Selasa (7/4/2020).

Ia mengatakan ketiga tempat isolasi itu memiliki fasilitas memadai, terdapat 120 bed di Asrama Haji dan masih terdapat beberapa ruang lagi yang bisa digunakan jika diperlukan. Sedang untuk Gedung Diklat terdapat sekitar 30 bed dan 12 bed untuk Guest House. Setiap kamar memiliki jumlah bed bervariiasi, terdapat empat bed. Artinya, bisa digunakan untuk satu keluarga sekaligus.

Menurutnya ketiga tempat juga memiliki fasilitas layak dari kamar mandi dan air bersih. Asrama Haji juga bisa digunakan sebagai kantor Dinkes dan KB Kota Madiun dan penginapan dokter serta perawat Kota Madiun dari luar kota untuk sementara. Artinya, penanganan petugas kesehatan bisa lebih maksimal.

“Sesuai imbauan gubernur, pemerintah daerah diminta menyiapkan tempat isolasi bagi pemudik. Tempatnya bisa menggunakan gedung sekolah, setelah kita cek, fasilitas di sekolah kurang memadai. Maka tidak jadi di sekolah. Saya berharap semua tempat itu tidak pernah digunakan, karena tidak ada pemudik,’’ ujarnya penuh harap. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry