Tak Jelas!! Kediri Perlu Memiliki Pakaian Khas, Salah Satunya Tekes Gaya Panji Ungkap Gus Barok Tokoh Budayawan

464

KEDIRI|duta.co – Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri perlu memiliki pakaian khas yang mencerminkan keaslian budaya leluhur Kediri. Salah satunya menggunakan ikat kepala gaya Panji yang disebut tekes. “Kediri ini wilayah yang sepuh (tua.red) dan leluhur telah memberikan contoh salah satunya ikat kepala khas yang digunakan Panji Asmoro Bangun yang biasa disebut tekes,” ungkap Imam Mubarok, tokoh budayawan Kediri saat dikonfirmasi Selasa (23/03).

Dijelaskan Gus Barok, panggilan akrab Imam Mubarok, bahwa pemerintah kabupaten dan pemerintah kota perlu melakukan riset terhadap perwujudan tekes. Dengan melihat langsung wujud patung Panji yang ditemukan di Candi Selokelir.  Yang ditemukan oleh Broekveldt pada tahun 1904 di Lereng Barat Daya, Bukit Sarahklopo, anak Gunung Penanggungan. Patung arca figur bertopi yang diduga kuat Raden Panji tersebut kini tersimpan di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Selama ini rancu, kadang yang digunakan pakaian khas Surakarta dan Yogyakarta dan kadang Jawa Timuran dalam setiap upacara, terutama Hari Jadi Kota dan Kabupaten Kediri. Sudah seharusnya bahwa Kediri harus memiliki identitas, meski dalam runtutan sejarah di abad ke – 18. Kediri di bawah Pemerintahan Kraton Surakarta, tepatnya pasca perjanjian Giyanti dengan Bupati pertamanya Pangeran Slamet Purbonegoro,” pungkasnya.

Usulan ini ternyata langsung disambut positif oleh Khusnul Arif, anggota DPRD Kabupaten Kediri dikenal sebagai penggiat seni dan budaya. “Usulan tersebut kami terima dan kami teruskan kepada pemangku pemerintahan dalam hal ini Mas Bup (Hanindhito Himawan Pramana, red) untuk ditindaklanjuti. Bahwa saatnya Kabupaten Kediri memiliki identitas,” ungkap pemilik radio Panjalu FM dan Jayakatwang FM yang berbasiskan seni dan budaya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry