SURABAYA | duta.co – Lembaga survei Surabaya Research Syndicate atau SRS merilis hasil survei elektabilitas tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) di Jawa Timur periode Mei 2023.
Hasil menunjukan, elektabilitas Prabowo Subianto unggul di Jawa Timur baik menggunakan simulasi 12 nama, 3 nama, hingga head to head dengan Ganjar Pranowo.
Segmen pemilih warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin di Jawa Timur, sebanyak 40,2% memilih Prabowo Subianto. Sementara 35,6% memilih Ganjar Pranowo, dan 11,1% memilih Anies Baswedan.
“Dari segmen pemilih warga Nahdliyin, Prabowo Subianto dipilih sebanyak 40,2%, kemudian Ganjar Prano2o 35,6%, dan Anies Baswedan 11,1%. Masih ada 13,1% yang belum menentukan pilihan,” ujar Peneliti SRS Fishya Amina Elvin saat paparan melalui zoom, Minggu (4/6/2023).
Menurut Fishya, warga Nahdliyin akan semakin mantap mendukung Prabowo jika PKB bersama Muhaimin Iskandar all out mendukung Prabowo.
“Trend mengalirnya dukungan warga NU ke Prabowo ini kelihatannya akan makin besar apabila PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar telah all out menggerakkan mesin politiknya untuk mendukung Prabowo,” jelasnya.
Fishya juga memaparkan saat responden disodorkan capres top of mind. Hasilnya Prabowo Subianto teratas.
“Secara spontan sebanyak 24,9% responden di Jawa Timur memilih Prabowo Subianto. Kemudian nama Ganjar Pranowo disebut 15,8% responden, dan 10,2% responden menyebut Anies Baswedan,” paparnya.
“Setelah itu muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), Mahfud MD, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Khofifah, Moeldoko, dan Muhaimin Iskandar, namun persentasenya tidak signifikan,” Fishya menambahkan.
Survei SRS dilakukan pada 20-30 Mei 2023 di 38 kabupaten/kota Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang yang terdistribusi secara proporsional.
Metode penarikan sample dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden yang dipilih terdiri 50 persen laki-laki dan 50% perempuan dengan quality control secara random 20%. (*)
