COVID : Ikuti Anjuran pemerintah dimungkinkan bisa muncul klaster baru (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Himbauan pemerintah pusat untuk tetap berada di rumah, dengan melakukan pola hidup sehat serta selalu menjaga physical distancing, perlu ditegaskan kepada seluruh warga di Kediri. Temuan hasil random terhadap sejumlah pengunjung di Golden Swalayan, setidaknya bisa menjadi pelajaran berharga kita semua. “Marilah waktu kita dipergunakan untuk di rumah bersama keluarga, melakukan ibadah di rumah dan tidak keluar rumah untuk sementara,” ucap Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil, Senin (18/05)

Banyak kalangan mendukung keberadaan tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penangganan Covid-19 Kota Kediri dengan menggelar sidak melakukan uji rapid tes pada lokasi berpotensi tempat kerumun massa. Meski hanyalah pemeriksaan secara random, namun setidaknya telah membuktikan keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berkeliaran di tempat umum. “Jika perlu dilakukan rapid test secara massal agar kita bisa mengetahui peta penyebaran virus ini,” ucap Tomi Aribowo, Ketua Umum Ikatan Pemuda Kediri.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengunjung dan karyawan di Golden Swalayan Jl. Hayam Wuruk Kota Kediri pada Senin (18/05) malam dilakukan rapid tes. Hasilnya, disampaikan juru bicara satgas dr. H. Fauzan Adima terdapat satu pengunjung dan dua karyawan terkonfirmasi reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan cepat tersebut.

Puluhan anggota Satgas Covid-19 terdiri Dinas Kesehatan, Polres Kediri Kota dan Satpol PP, juga melakukan pemeriksaan rapid test di Warung Gunung berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan Kecamatan Mojoroto karena terindikasi adanya kerumunan massa. “Kabarnya dari 6 orang pengunjung yang diperiksa tadi, ada satu yang hasilnya positif berdasarkan hasil rapid test. artinya kami jadi kuatir adanya OTG,” jelas sumber duta.co dari salah satu pengunjung.

Atas sidak ini, menunjukkan keseriusan tim Satgas Covid-19 Kota Kediri dalam mencegah penyebaran dan memutus mata rantai Virus Corona. Diketahui bersama ketika sejumlah tempat ibadah kini ditutup, yang terjadi justru sejumlah pasar modern dan cafe menjadi sasaran berkerumunnya massa. Ironisnya, satu persatu tenaga medis pun terenggut nyawanya meski telah mendedikasikan keahliannya merawat pasien Covid-19. “Kami mendukung apa yang dilakukan tim Satgas Covid Kota Kediri dalam memutus mata rantai virus ini, Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari,” terang Reza Darmawan, Ketua Komisi A dari Fraksi Amanat Nasional. (nng)