Pgs Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha (kanan) didampingi Sekretaris Perusahaan Glemboh Priambodo saat bincang santai dengan media, Selasa (11/2/2020). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Rencana spin off Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim tidak bisa direalisasikan pada tahun ini atau tahun depan. Hal itu disebabkan kendala-kendala teknis sehingga rencana yang sudah lama ditetapkan itu belum bisa terlaksana.

Kendala teknis itu dikatakan Pgs Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha dalam banyak hal.

“Ada karena aset, penyertaan modal, laba dan sebagainya,” kata Ferdian di Surabaya, Selasa (11/2/2020).

Untuk masalah aset, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemilik saham terbesar di Bank Jatim menginginkan UUS bisa menjadi Bank Umum Syariah (BUS) setelah asetnya meningkat.

“Kalau tahun depan aset kami harapkan bisa Rp 4 triliun, kalau tahun depan lagi bisa Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun yang dianggap cukup kalau menjadi BUS. Saat ini baru Rp 2,8 triliun,” ungkap Ferdian.

Kendala lainnya tentang penyertaan modal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta modal minimal Rp 1 triliun. Dari jumlah itu, Pemprov Jatim menyetorkan Rp 525 miliar sisanya dari internal Bank Jatim. “Pemprov Jatim masih fokus ke bidang pendidikan jadi kita harus bersabar dulu,” tandasnya.

Selain itu, kata Ferdian, Bank Jatim juga menunggu kinerja UUS ini bisa lebih baik jika spin off dilakukan setahun atau dua tahun mendatang. Apalagi target OJK maksimal 2023 spin off ini harus dilakukan.

“Masih cukup waktu untuk menggenjot kinerja. Sehingga laba juga semakin meningkat. Tahun lalu saja labanya sudah mencapai Rp 7 miliar. Dan kami yakin tahun-tahun berikutnya akan semakin meningkat,” katanya.

Untuk meningkatkan kinerja UUS ini, Ferdian mengaku melakukan berbagai cara. Terutama menggenjot pembiayaan.

Selama ini pembiayaan untuk UUS ini lebih banyak ke perumahan syariah dan ritel. Ke depan akan semakin digenjot ke lembaga-lembaga pendidikan Islam baik dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry