Program v-JMS yang digelar tim jaksa dengan para siswa SMP Negeri 22 Surabaya. Materi v-JMS diberikan langsung oleh Kepala Kejari Surabaya, Anton Delianto. Henoch Kurniawan

SURABAYA|duta.co– Terinsipirasi dari suksesnya akan pelaksanaan sidang online yang saat ini sudah berjalan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya akhirnya menerapkan metode pemanfaatan teknologi video conference (vicon) ini, terhadap pelaksanaan salah satu program kerjanya.

Ditengah wabah Covid-19 saat ini, program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) tidak lagi menggunakan cara konvensional. Sebelumnya, tim jaksa mendatangi para siswa dan bertemu fisik secara langsung di kelas-kelas mereka. Namun hal itu jelas tidak dapat dilakukan, saat ini para siswa tengah menjalani SFH (School From Home) sesuai kebijakan pemerintah.

Menyiasati hal itu, tim Kejari Surabaya tetap menjalankan program JMS dengan cara vicon, program ini diberi nama v-JMS.

Artinya, tidak ada alasan bagi tim jaksa untuk tidak dapat menjalankan program kerjanya ditengah ancaman wabah virus seperti saat ini. Mereka selalu mencari cara untuk tetap berjalan kendati aral mencoba merintang.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi intel) Kejari Surabaya, Fathur Rohman mengatakan tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan v-JMS yang pihaknya lakukan. “Program v-JMS dilakukan dengan pihak SMP Negeri 22 Surabaya dan mereka sangat antusias. Setelah melalui uji coba akhirnya pada hari Kamis (2/4/2020) kita lakukan sejak pukul 9.00 WIB hingga dengan pukul 10.30 WIB,” ujarnya, Jumat (3/4/2020).

Ditambahkan Fathur, materi yang diberikan kepada para siswa ini, tentang radikalisme dan anjuran presiden terkait pencegahan penyebaran Covid-19, pasal 218 KUHP, 216 KUHP, 212 KUHP dan UU no.6 tahun 2018 tentang karantina wilayah.

“Materi tersebut lansung disampaikan oleh Kajari Surabaya bapak Anton Delianto,” imbuhnya.

Penyampaian materi terkait karantina wilayah ini dianggap penting disampaikan kepada para siswa, karena berawal dari adanya pemberitaan terkait beberapa kejadian para siswa yang SFH, namun bukannya belajar di rumah tetapi nongkrong di cafe maupun tempat lainya.

“Dari kondisi tersebut, maka jajaran pimpinan Adhiyaksa menilai perlu segera dilakukan sosialisasi terkait ketaatan untuk sosial distancing terhadap para siswa sekolah,” tambah Fathur. eno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry