Kurniasih Mufidayati (ft/fraksi.pks.id)

JAKARTA | duta.co — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengaku prihatin dengan munculnya kasus joki vaksin di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Seorang pria mengaku menjadi joki vaksin untuk 14 orang dan melakukan 17 kali suntikan vaksinasi dengan updah Rp 100 ribu-800 Ribu sekali suntik.

Mufida mengatakan, tindakan ini sama sekali tidak sesuai dengan peraturan dan harus diusut tuntas.

Pihaknya jadi mempertanyakan sistem pendataan vaksin yang memungkinkan orang yang sama bisa disuntik berkali-kali untuk orang lain.

“Ini jadi evaluasi pelaksanaan vaksin oleh Pemerintah setempat dan Tim Kemenkes di daerah. Harus ada evaluasi kok bisa tidak terdeteksi ada warga bisa suntik 17 kali untuk orang lain tanpa ketahuan?” ungkap Mufida saat wawancara Detik TV belum lama ini.

Jangan Ada Kasus Serupa

Mufida menambahkan, pihaknya jadi mempertanyakan bagaimana sistem yang sudah ada secara daring dan nasional masih tidak bisa mendeteksi suntikan dengan menggunakan joki.

“Vaksinasi ini kan sudah terdata secara nasional dengan sistem daring yang saling terhubung. Jadi kita pertanyakan akurasi dan pendataan vaksin ini jadi tanda tanya besar kami di Komisi IX. Kenapa bisa terjadi akhirnya kita jadi agak meragukan data vaksinasi ini,” papar Mufida.

Mufida menyebut tindakan ini harus kita cegah di kemudian hari, jangan sampai terulang. Sebab, papar dia, orang yang menjadi joki selain melanggar peraturan juga bisa berbahaya bagi kesehatan.

“Jangan sampai ada kasus serupa atau jangan-jangan kalau kita teliti ada kasus di daerah lain. Harus ada peringatan keras sebab selain melanggar peraturan ini juga berbahaya bagi tubuh yang menjadi joki mendapat vaksin dengan dosis yang melebihi standar,” papar dia. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry