JAKARTA | duta.co – Temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang mendapatkan dukungan publik untuk pemilihan presiden.

Hasil survei ini disampaikan pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kekuatan Elektoral Nahdlatul Ulama” yang disiarkan melalui SMRC TV pada Kamis, 16 Februari 2023. Video utuh pemaparan Prof. Saiful Mujani bisa disimak di sini: https://youtu.be/OJiksvzymps.

Saiful menjelaskan bahwa dalam pengalaman beberapa kali pemilu sejak 1999, ada kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis mengambil wakil dari kelompok Islam, terutama NU. Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU.

Pertama adalah Muhaimin Iskandar karena merupakan ketua partai dengan basis massa NU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Nama Mahfud MD, menurut Saiful, juga penting dimasukkan karena merupakan menteri senior di Pemerintahan Jokowi. Mahfud juga memiliki karier politik yang cukup panjang dan pernah aktif di PKB pada masa Gus Dur.

Sementara Khofifah, selain sebagai Gubernur Jawa Timur, juga aktif di PKB zaman Gus Dur.

Saiful melanjutkan bahwa partai politik juga sering mempertimbangkan tokoh NU yang bukan orang partai, tapi senior, dianggap kharismatik, dan berpengaruh.

Karena itu penting memasukkan nama mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.

Survei ini menunjukkan bahwa di antara tokoh-tokoh utama NU saat ini, Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 18,2 persen; Mahfud 18 persen; Khofifah 15,4 persen; Said Aqil 2,9 persen; dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen. Saiful menerangkan bahwa tiga nama teratas, Muhaimin, Mahfud, dan Khofifah memiliki dukungan publik yang seimbang.

Tiga nama tersebut memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih. Dalam rentang waktu Desember 2021 sampai Desember 2022, suara dukungan pada Muhaimin bergerak dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen. Suara Mahfud fluktuatif, 14,5 persen pada Desember 2021, sempat mencapai angka 22,1 persen di November 2022, dan menjadi 18 persen di Desember 2022. Sementara suara dukungan pada Khofifah sebesar 18,9 persen di Desember 2021 menjadi 15,4 persen di Desember 2022.

Sementara, sejumlah nahdliyin lebih suka menyebut nama Yenny Wahid (Zannuba Ariffah Chafsoh), putri KLH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketimbang Cak Imin. Mbak Yenny, dinilai tidak kalah potensial untuk menggaet warga nahdliyin. Ini berbeda dengan partai politik, di mana Cak Imin mendapat pengakuan pemerintah. “Dia diuntungkan oleh (pengakuan) pemerintah. Sementara, jika diadu kualitas personal, saya yakin nahdliyin lebih memilih Mbak Yenny,” demikian salah seorang warga NU. (rls,ma)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry