Suasana Forum Taaruf Siswa (Fortasi) hari pertama siswa baru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Senin (18/7/2022). Sebanyak 360 siswa baru Smamda Surabaya melepaskan balon warna-warni ke udara. DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya mulai menerapkan Kurikulum Merdeka untuk siswa baru atau kelas X. Sementara kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013 (K13).

Sebagai sekolah unggulan, Smamda Surabaya memang menerapkan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022-2023 ini.

“Kita harus memberikan contoh pada sekolah-sekolah yang lain untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini. Dan sejak ini digaungkan Kemendikbudristek, kita sudah melakukan sosialisasi pada guru-guru dengan pelatihan-pelatihan,” kata Kepala Smamda Surabaya, Astajab usai pembukaan Forum Taaruf Siswa (Fortasi) 2022 – 2023 di halaman sekolah, Senin (18/7/2022).

Dikatakan Astajab,Kurikulum Merdeka ini sebenarnya memberikan keleluasaan bagi guru untuk berinovasi dan berkreasi. Guru juga hanya untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran itu.

“Sekarang fokusnya pada anak didik. Peserta didik memahami materi, memahami analisis dan sebagainya,” ungkapnya.

Dengan Kurikulum Merdeka ini, tidak lagi berdasarkan kelas tapi berdasarkan fase. Kelas X berada di fase E dan kelas XI dan XII berada di fase F.

“Kalau K13 dulu materinya banyak. Saat pandemi Covid-19 jadi Kurikulum Darurat di mana banyak materi yang dihilangkan. Dan Kurikulum Merdeka semakin disederhanakan lagi namun lebih diperdalam,” tukasnya.

Intinya kata Astajab, Kurikulum Merdeka ini mewujudkan pelajar profil Pancasila melalui kegiatan intra kurikuler, ekstra kurikuler dan proyek penguatan dan dengan pembiasaan di sekolah.

Astajab berhadap, siswa kelas X yang berjumlah 360 yang terbagi dalam 12 rombel itu nantinya bisa memenuhi enam dimensi yang ditetapkan yakni beriman bertaqwa dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan, bergotongroyong, bernalar kritis, kreatif dan mandiri. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry