Alice Oudot, siswi inbond dari L Institut de L Enfant Jesus,  Nivelles City, Belgia berbaur dengan siswi Smamda Surabaya lainnya menyimak secara langsung bagaimana merawat jenazah secara Islam, Kamis (6/4/2023). DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – Kegiatan Ramadan siswa-siswi di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya praktik merawat jenazah.

Praktik yang diikuti kelas XII ini dipandu Tarsiana, salah satu pengurus dari Pimpinan Daerah Aisiyah Kota Surabaya di Masjid Nurul Ilmi komplek Smamda Surabaya, Kamis (6/4/2023).

Kegiatan yang digelar dua hari yakni Rabu (5/4/2023) untuk siswa dan Kamis (6/4/2023) untuk siswi. Menariknya kegiatan ini juga dihadiri Alice Oudot, siswi inbond dari L Institut de L Enfant Jesus,  Nivelles City, Belgia.

Alice mengaku merasa penasaran bagaimana cara merawat jenazah secara Islam yang berbeda dengan di negaranya yang mayoritas non muslim.

“Ini baru pertama kali bagi saya tahu bagaimana merawat jenazah. Sangat berbeda dengan di negara saya. Saya bisa tahu bagaimana orang Islam memperlakukan orang yang sudah meninggal,” katanya

Dua ratus siswi yang mengikuti kegiatan ini dibagi dalam beberapa grup. Masing-masing grup harus membawa alat-alat yang dibutuhkan mulai ember, gayung, gunting, kapas, kain kafan dan keperluan lainnya.

Karena masih dalam taraf belajar, praktik ini tak jarang diwarnai gelak tawa. Seperti saat siswi diminta untuk membalikkan jenazah ke kanan untuk dimandikan, siswi langsung membalikkan dengan cepat.

Tarsiana selaku mentor langsung mengingatkan. “Jangan karena pakai manekin terus sembarangan membalikkan. Ingat ya, kalau ini jenazah beneran, tidak boleh dibalik seenaknya. Harus hati-hati,” kata Tarsiana sambil tergelak.

Salah satu siswi bernama Attalia Salwa mengaku senang bisa mengikuti praktik merawat jenazah ini. “Ini adalah pengetahuan baru bagi saya. Saya yakin akan berguna untuk bisa merawat jenazah baik  keluarga maupun orang lain,” ksta Atta.

Kepala Smamda Surabaya, Astajab mengatakan kegiatan merawat jenazah ini memang salah satu kegiatan untuk mengisi pondok ramadan yang digelar Smamda Surabaya khususnya kelas XII.

“Harapannya,  kelas XII bisa melaksanakan fardhu kifayah jika ada keluarga, saudara atau tetangga meninggal dunia. Sehingga tidak perlu menunggu modin untuk merawat jenazah mulai memandikan hingga menguburkannya,” jelas Astajab.

Kegiatan pondok ramadan ini digelar berbeda antara kelas X, XI dan XII. Untuk kelas X bertema Baitul Arqom, kelas XI bertema Darul Arqom dan kelas XII bertema Ramadan Mubarak. Untuk kelas XI nantinya akan digelar pesantren kilat di Pondok Pesantren Al Islah di Lamongan pada 12 – 15 April 2023. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry