Perwakilan warga dan Kades Manyaran, Budiharjo saat di Halaman Kantor Dishub Kabupaten Kediri (Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co — Pernyataan tegas disampaikan Agus Edi Saputra, perwakilan dari tiga CV yang mengklaim telah mengantongi ijin penambangan di Wilayah Kecamatan Banyakan.

Ditemui usai pertemuan digelar Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, dihadiri perwakilan Polsek, Koramil, warga dan Kades Manyaran Budiharjo, dia mengaku bahwa pihaknya telah menyetorkan uang sebesar Rp 239 juta pada tahun ini atas kompensasi kepada warga.

Diberitakan sebelumnya, ratusan truk mengangkut galian C terlihat hilir-mudik di Kawasan tiga desa, yaitu Desa Tiron, Manyaran dan Banyakan menjadikan warga merasa resah. Selain debu yang ditimbulkan, kualitas jalan menjadi rusak dan menimbulkan banyak lubang.

Ditemui menjelang pertemuan, Plt. Kadishub H. Sukadi, SE. MM, Selasa (2/4) menyatakan bahwa pertemuan ini tertutup untuk media. “Saya minta waktu akan kami pertemukan antara perwakilan masyarakat, perangkat desa dan pihak–pihak yang terkait pertambangan galian C,” jelasnya.

Pertemuan seharusnya, digelar pukul 07.30 sempat molor 2 jam lebih karena sejumlah warga mengaku ada upaya digembosi pertemuan ini.

Ternyata yang dikuatirkan warga pun terbukti, Abdurahman Wahid, Ketua RW. 01 Dusun Manyarejo Desa Manyaran Kecamatan Banyakan menegaskan bahwa yang disampaikan Agus Edi Saputra, tidak benar. Dia pun mengaku saat pertemuan malah dibatasi saat menyampaikan uneg–uneg yang terjadi wilayahnya.

Bahwa usaha penambangan telah berjalan lama ini, kompenasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. “Bila dia ngomong ke wartawan telah mengeluarkan uang ratusan juta, terus siapa yang menerima uang tersebut. Informasi yang kami dapat, yang terima hanya beberapa RT saja di Dusun Ngesong Desa Tiron dan Desa Bulawen, itupun jumlahnya hanya 5juta an,” jelas Abdurahman Wahid,

Bukan rahasia umum lagi, bahwa pemilik usaha tambang tersebut bernama Asmuni, Darko dan Ita yang menggantikan almarhum ayahnya Ustad merupakan suami Kepala Desa Tiron Kecamatan Banyakan, bernama Umi.

“Apa yang mereka sampaikan di forum, tidak sepenuhnya benar dan bisa dibuktikan di lapangan. Silahkan bertanya langsung kepada warga kami atau wara terdampak atas usaha pertambangan ini,” imbuh Ketua RW. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry