SOWAN CAK ANAM: Dwi Astuti (kiri), Cak Anam (tengah) dan Mokhammad Kaiyis. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Kabupaten Sidoarjo harus melakukan perubahan drastis, disamping melanjutkan prestasi yang sudah ada. Sidoarjo selama ini dikenal sebagai daerah yang sangat kondusif, sehingga daerah ini sering menjadi pencontohan kebijakan nasional.

“Sebagai tetangga Surabaya, kota metropolis, kondusifitas Sidoarjo ini sangat penting dan harus dipertahankan. Selebihnya, daerah ini harus digenjot ke arah lebih baik. Baik sisi ekonomi, kesehatan maupun pendidikan,” demikian pesan Drs H Choirul Anam, Pemimpin Umum HU Duta Masyarakat, Senin (5/10/2020) saat bertemu Cawabup Sidoarjo, Dwi Astuti yang berpasangan dengan Kelana Aprilianto dengan nomor urut 3 ini.

Menurut Cak Anam, tampilnya Dwi Astuti, ini menunjukkan keseriusan kader-kader hebat Muslimat NU untuk ikut membenahi kebijakan publik, termasuk di Sidoarjo. Sebagai kader perempuan, ia memiliki kepekaan lebih, dibading laki-laki. Di sini, Sidarjo mendapat berkah.

“Ya! Ini berkah untuk Sidoarjo. Selama ini belum pernah ada kader perempuan yang memimpin Sidoarjo. Selain kelebihan yang dimiliki, kota udang ini butuh sentuhan khusus untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Saiful Ilah dan Nur Ahmad,” jelas Cak Anam.

Masih menurut Cak Anam, mencermati Pilkada Sidoarjo 2020, semua pasangan calon (paslon), memang, ada warga NU-nya. Tetapi, tidak semua pasangan terdapat sosok kader yang teruji kepekaannya. Menjadi pemimpin, itu harus teruji. Harus melewati proses ‘pandadaran’ panjang. Kaderisasi yang ada di Muslimat NU, harus diakui, terbaik.

“Jadi pemimpin itu tidak bisa ujug-ujug. Kalau masih mentah, ujungnya tidak mampu menghadapi masalah. Ini problem kita. Maka, dengan tampilnya Dwi Astuti, rakyat Sidoarjo tinggal mencolos. Apalagi keluarga besar Muslimat NU, tinggal menyatukan langkah untuk menuju Sidoarjo lebih baik,” jelasnya.

Kunjungi Redaksi Duta Masyarakat

Dwi Astuti Senin (5/10) berkunjung ke redaksi Koran Duta Masyarakat. Ia diterima Pemred HU Duta Masyarakat, Mokhammad Kaiyis dan Redaktur Hukum Tri Suryaningrum. “Maaf mendadak! Tanpa kabar sebelumnya,” demikian Dwi kepada Tri Suryaningrum di kantor Redaksi.

SEPERTI RUMAH SENDIRi: Tampak Dwi Astuti ketika mendadak berkunjung ke redaksi Koran Duta Masyarakat. (ft/ist)

Dwi berharap sinergitas dengan media, tetap terbangun apik. Menurutnya, Koran Duta Masyarakat sudah seperti keluarga sendiri. Karenanya, ia tak perlu canggung meski datang mendadak. “Ini seperti rumah sendiri. Dulu, saya sering mendampingi Ibu (Gubernur Khofifah Indar Parawansa) ke Duta Masyarakat,” jelasnya.

Dwi pun berharap ada sumbang sih pemikiran dari kawan-kawan jurnalis terkait pembangunan daerah Sidoarjo. Sebagai kader Muslimat NU yang, sedang berjuang membangun Sidoarjo, dirinya sangat yakin ada potensi besar Kabupaten Sidoarjo untuk memakmurkan warganya.

“Sidoarjo itu daerah potensial. Sebagai tetangga Surabaya, Sidoarjo tidak boleh hanya menjadi penyangga. Sidoarjo harus menjadi ‘pilar besar’ Jawa Timur. Sebagai daerah industri, Sidoarjo bisa menggenjot laju UMKM menjadi penggeraknya,” demikian disampaikan Tri Suryaningrum di ujung pertemuan. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry