Dari kanan ke kiri, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya, Sekda Gaguk Tri Prasetyo, Wakil Ketua DPRD Sony Basoeki Rahardjo, Plt Kepala Dinkes PPKB Farida Mariana, Kabid Pelayanan Kesehatan Lily Nurlaily, dan Plt Kepala DKPP M Hekamarta Fanani saat sidak pangan di pasar Tanjung Anyar. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Sepuluh hari sebelum lebaran tiba, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melakukan sidak pangan di sejumlah titik pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional, mall, dan super market, Rabu (12/4/2023). Sidak dilakukan untuk memantau kesediaan pangan, harga pangan, dan keamanan dikonsumsi untuk kesehatan.

Sidak dipimpin Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM bersama perwakilan Forkopimda Kota Mojokerto. Stakeholder dari sidak ini adalah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag), Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Turut serta dalam sidak kali ini, antara lain, Wakil Ketua DPRD Sony Basoeki Rahardjo, Asisten Ruby Hartoyo, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya, Plt Kepala Dinkes PPKB Farida Mariana, Plt Kepala DKPP M Hekamarta Fanani, Kepala Dishub Endri Agus Subianto, Kepala Satpol PP Modjari, dan camat se Kota Mojokerto.

Titik pertama yang menjadi sasaran sidak yakni pasar induk tradisional Tanjung Anyar. Di situ diketahui jika harga sejumlah komoditas stabil. Bahkan, sejumlah komoditas justru harganya mengalami penurunan. Hanya daging ayam buras yang mengalami kenaikan harga.

Telur ayam yang semula Rp 29 ribu per kilogram, turun menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Cabe merah keriting, dari Rp 31 ribu mejadi Rp 30 ribu per kilogram. Cabe rawit, dari Rp 30 ribu terjun bebas menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Bawang merah turun Rp seribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram.

Kacang hijau juga turun Rp 1 000 menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Demikian juga dengan beras medium, dari Rp 11 ribu menjadi Rp 10,5 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam, yang semula paling tinggi hanya Rp 28 ribu per kilogram naik seca bertahap, dan kini menjadi Rp 31 ribu per kilogram.

Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM menyampaikan, terdapat 15 titik sasaran sidak. “15 titik tersebut merupakan pusat perbelanjaan, baik perbelanjaan tradisional maupun modern,” ujarnya.

Sedangkan tujuan sidak, lanjutnya, yang pertama untuk memantau ketersediaan pangan pada masa Hari Raya Idul Fitri. “Dari sidak, dipastikan ketersediaan pangan aman. Apalagi sedang panen raya,” katanya.

Yang ke dua, untuk memantau harga barang-barang komoditas. “Dari hasil sidak, hampir semua komoditas relatif stabil harganya, bahkan ada yang turun.Hanya daging ayam yang naik Rp 1.000. Berdiskusi dengan penjualnya, kenaikan akibat kebutuhan yang meningkat,” ungkapnya.

Yang ke tiga, untuk memastikan keamanan pangan bagi kesehatan. Pangan yang dijual tidak kadaluwarsa dan tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang atau mengganggu kesehatan.

Oleh karenannya kegiatan ini juga disupport, baik dari tim pengendali inflasi daerah untuk mengetahui stabilitas harganya maupun tim dari BPOM untuk pengawasan keamanan pangan.

“Jadi, pada intinya kegiatan ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dimana kita ingin memastikan bahwa bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat, utamanya menjelang Hari Raya Idul Fitri, stoknya cukup, harganya relatif stabil, dan aman untuk dikonsumsi,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry