, Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak, KH M Roziqi (kiri) (FT/breakingnewscoid)

LUMAJANG | duta.co – Lahirnya Persatuan Guru Diniyah Nusantara (PGDN) membuat Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Satuham Akbar, kebakaran jenggot. Ia menyebutnya sebagai organisasi abal-abal. Sejumlah media memuat pernyataannya. Tetapi, ada media online yang kemudian memilih menghapusnya.

Seperti diberitakan, PGDN akan menggelar Halaqoh pada 11-12 Februari 2018 di Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pria yang juga ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Surabaya itu meminta agar kegiatan tersebut tidak dipolitisasi untuk kepentingan salah satu pasangan calon Pilgub Jatim.

Dimintai tanggapan soal pemberitaan dan statemen Satuham, Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak, KH M Roziqi mengajak agar semua pihak tetap menjaga kondusifitas Pilgub Jatim. Termasuk tidak menebar opini hitam dengan cara ‘lempar batu sembunyi tangan’.

Jangan menuduh mempolitisir, tapi lupa kalau dirinya yang justru mempolitisir. “FKDT kan sudah mengatakan mendukung salah satu paslon. Tapi kalau ini (PGDN) kan enggak. Jadi siapa sebenarnya yang memperalat guru madin? Saya rasa ada yang kebakaran jenggot,” katanya di sela mendampingi Khofifah di Lumajang, Sabtu (10/2/2018).

Roziqi ada benarnya. Sebab, Satuham yang mengatasnamakan FKDT terang-terangan mendukung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur, namun sekarang malah balik menyudutkan paslon lain ketika ada rencana pertemuan guru madin se-Jatim di luar FKDT.

Karena itu Roziqi menepis tudingan kalau agenda PGDN di Ponpes Amanatul Ummah ada hubungan dengan Khofifah-Emil. “Ini para guru madin berinisiatif sendiri menggelar pertemuan di Ponpes asuhan Kiai Asep. Kebetulan beliau salah seorang kiai pendukung Bu Khofifah-Mas Emil,” ujarnya.

Lagi pula, tandas Roziqi, lokasi Popes Amanatul Ummah sangat representatif untuk dijadikan tempat acara. “Bukan hanya PGDN, Pergunu, PGRI, pokoknya ormas-ormas biasalah menggelar acara di sana dan difasilitasi sama Kiai Asep,” katanya mantan kepala Kanwil Kemenag Jatim itu.

Soal Satuham yang menyebut PGDN sebagai organisasi abal-abal, Roziqi tak mau ikut campur. “Terserah saja mau dikatakan apa. Boleh saja orang berkomentar yang jelas itu nama perkumpulan mereka. Untuk menjaring aspirasi, menampung kreatifitas ya ndak apa-apa,” ucapnya.

Sementara itu Koordinator PGDN, Abdul Aziz Hamid menilai statemen Satuham sebagai bentuk sikap otoriter dan munafik, karena tudingan dan larangan membawa guru diniyah ke politik justru dilanggar sendiri. Inilah yang membuat guru-guru madin gerah.

“Dia sendiri kan yang mendeklarasikan dukungan ke Gus Ipul dengan mengatasnamakan FKDT. Tapi jangan paksa kami harus dukung Gus Ipul. Sekali lagi ketua FKDT Jatim yang membawa-bawa kami ke ranah politik, padahal kami punya kebebasan untuk memilih sesuai hati nurani,” tegasnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry