SURABAYA | duta.co – Demo rutin para pemegang ‘Surat Ijo’, yang digelar setiap hari Senin, di Pemkot Surabaya, semakin serem. Rencananya, aksi Senin (17/2/2020) besok, Cak Anam, panggilan akrab Drs Choirul Anam, ikut menjadi bagian dari peserta aksi.

“Kalau perlu ikut orasi, demi warga Surabaya yang terdholimi. Saya paham, dan bisa merasakan betapa pedih hati mereka. Karena masalah ini bukan setahun dua tahun, tetapi, puluhan tahun nasibnya tidak kunjung jelas,” tegas Cak Anam kepada duta.co, Kamis (13/2/2020) di Kantor ASTRANAWA 2, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya.

Menurut Cak Anam, keteledoran pemimpin tidak boleh dibiarkan, harus ada yang berani mengingatkan. Kalau tidak, maka, negeri ini akan rusak, bahkan bisa menjadi sarang penyamun. “Saya sendiri menjadi korban surat ijo. Malah tanah Balai RW, Masjid yang diperjuangkan warga dari developer, juga ‘dicaplok’ dengan surat ijo,” tegasnya.

Pelajaran Warga Surabaya
Gerakan perlawanan Surat Ijo tidak bisa dianggap enteng. Mereka siap demo Pemkot Surabaya setiap hari Senin. (FT/IST)

Masih menurut Cak Anam, Pemkot Surabaya sudah kelewatan. Tidak mau mendengar aspirasi warganya. “Saya sendiri dua tahun, empat kali kirim surat, tidak dijawab. Padahal, menyangkut persoalan hukum yang amat penting. Yang lebih menyakitkan, jawaban turun ketika eksekusi sudah selesai,” tegas Cak Anam.

Padahal, jelasnya, yang dibutuhkan hanya penjelasan soal wilayah administrasi, apakah Kecamatan Rungkut itu sama dengan Kecamatan Gayungan itu sama? “Untuk menjawab pertanyaan saya — selaku warga Surabaya — Pemkot tidak perlu mengorbankan apa-apa, tidak akan jatuh reputasi walikota. Tidak merendahkan nama baiknya. Tetapi, nyatanya, semua itu diabaikan. Inilah pemimpin dholim,” jelasnya.

Dulu, tambah Cak Anam, ia berpikir sosok Risma (Walikota Surabaya Tri Rismaharini) itu jujur dan tegas. Tetapi, kenyataannya, jauh panggang dari api. “Ini pelajaran serius bagi warga Surabaya, agar tidak lagi memilih pemimpin yang sukanya hanya pencitraan,” urainya.

Bersama pemegang surat ijo, Cak Anam bertekad untuk terus berjuang sampai mereka mendapatkan hak-haknya. “Jika perlu ke Jakarta. Sebab salah satu program Presiden Jokowi adalah bagi-bagi sertipikat. Kita tanya, bagaimana dengan surat ijo?” tanyanya.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry