Petugas Pemadam Kebakaran Lamongan saat berusaha memadamkan api di Pasar Agrobis Babat.

LAMONGAN | duta.co – Dua stand toko yang berada di dalam Pasar Agrobis Semando Babat tepatnya di Desa Plaosan Kecamatan Babat, pada Senin (11/7) malam, ludes terbakar dilalap si jago merah.

Akibat insiden kebakaran tersebut setidaknya kerugian materil diperkirakan sebesar Rp 230 ribu, termasuk semua isi dua stand berupa barang sembako yang ludes terbakar tidak terselamatkan.

“Hasil olah TKP sementara sumber api kebakaran diperkirakan dari korsleting aliran arus listrik yang berada di stand/blok AG/10 milik Siti Munawaroh,” ujar Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiyantoro, Selasa (12/7).

Anton menjelaskan, kebakaran ini bermula ketahui oleh seorang warga yang melihat adanya kepulan asap dan dari dalam stand di blok AG sekitar pukul 21.05 WIB, warga kemudian melaporkannya ke tiga orang satpam pasar.

“Ketiga satpam yakni Lugik Purwanto, Muhammad Syaipuddin dan Heru Suryanto kemudian bergegas mendatangi lokasi kejadian dengan membawa Apar dan langsung menyemprotkan Apar ke sumber api dari stand 1, 9 dan 10,” ucap Ipda Anton.

Namun, imbuh Anton, upaya mereka dengan menyemprotkan apar ke dalam stand toko yang terbakar, agar api segera padam tak membuahkan hasil yang maksimal. Karena tak kunjung padam, lanjut Anton, salah satu dari tiga satpam kemudian langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.

“Tak lama kemudian mobil damkar tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan penyemprotan dan pembasahan untuk melokalisir meluasnya api. Untung api tak sampai meluas ke stand toko lainnya,” ungkapnya.

Anton menuturkan, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.16 WIB. Hampir satu setengah jam sejak terjadi kebakaran.

Ia menjabarkan dua stand dan blok AG /1 dan AG 9-10 terbakar itu milik korban Umiyati (63) dan Siti Munawaroh (42) seluruhnya isinya ludes tak tersisa. Sedangkan rolling dan beberapa bagian bangunan juga terbakar.

Menurut Anton, sementara stan milik korban Siti Munawaroh ukuran 4 x 6 meter dan milik korban Umiyati 2 x 3 juga mengalami kerusakan yang cukup parah akibat dilalap api.

“Umiyati mengalami kerugian Rp 100 juta, sedangkan Siti Munawaroh sebesar Rp 130 juta. Isi sembako di dalamnya juga habis terbakar,” beber dia.

Lebih lanjut, Anton mengungkapkan, sumber api diduga dari hubungan arus pendek listrik. Untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut, saat ini masih dalam penyelidikan polisi.

“Petugas mengamankan barang bukti yang akan dijadikan petunjuk untuk proses penyelidikan diantaranya, 1 batang kayu balok yang terbakar, 1 kabel yang terbakar dan 1 bungkus terdiri dari jenis barang dagangan yang terbakar,” tandasnya. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry