Prof Dr Muslimin ibrahim, MPd – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 

PARA pakar sependapat bahwa tidak kurang dari 75% orang belajar melalui pengamatan, itulah sebabnya kita diminta untuk selalu membaca ayat-ayat Allah SWT. Ayat kauniyah yang tercipta di alam sebagai fenomena sains (IPA) menjadi model agar kita belajar.

Modeling di Alam sudah ada setua sejarah manusia. Perhatikan QS Al-Maidah 31yang Artinya: Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.

Alhamdulillah model kita pada pertemuan ini adalah tumbuhan dengan fenomena dominasi puncaknya. Apa Itu Dominasi Puncak? Pertumbuhan pada tumbuhan dipicu oleh keberadaan hormone tumbuh yang terdapat di ujung batang (apical) dan di ketiak daun (axial).

Hormon apical akan menyebabkan batang tumbuh memanjang, sementara hormone axial menyebakan pertumbuhan cabang. Pertumbuhan ujung batang seringkali kalau tidak dikatakan selalu mendominasi pertumbuhan tumbuhan. Akibatnya pertumbuhan bagian lain menjadi terhambat bahkan tidak tumbuh.

Pertumbuhan dan pembentukan cabang lateral terhambat, batang tumbuh meninggi tanpa cabang. Inilah yang disebut dengan dominasi puncak. Para petani sudah hafal betul dengan fenomena ini. Mereka akan memotong pucuk tanaman untuk “memberi kesempatan” pada bertumbuhnya cabang-cabang baru.

Hasil dari perlakukan ini, pertumbuhan tanaman menjadi banyak cabang, rimbun, dan meningkatkan produktivitas tumbuhan tersebut. Pada peristiwa ini tumbuhan “mengorbankan” satu pucuknya dipotong, tetapi kemudian akan tumbuh banyak pucuk baru sebagai ganti.

Fenomena ini mengingatkan kita akan Al Baqarah 245: “Siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.

Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” Lebih tegas lagi jaminan balasan difirmankan dalam Al Baqarah 261 “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia-Nya lagi maha mengetahui.”

Demikian tumbuhan mengajarkan kepada kita pada hari ini fadilah berinfaq dan bersedekah, semoga manfaat.  *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry