ASPIRASI. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Sekda Gaguk Tri Prasetyo (kemeja putih), Kepala Kemenag Muh Zaeni (paling kiri), Asisten Abdurrahman Tuwo (berkacamata), dan Kepala Dinsos P3A Choirul Anwar (paling kanan) saat serap aspirasi dengan Forum Anak, Senin (20/6/2022) malam. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar Temu Anak Bersama Kepala Daerah dan Kepala OPD se Kota Mojokerto, Senin (20/6/2022) malam. Helatan yang digelar di halaman pendopo Rumah Rakyat ini dalam rangka serap aspirasi dari anak sebagai wujud dari partisipasi anak dalam usulan perencanaan pembangunan.

Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Sekda Gaguk Tri Prasetyo, Kepala Kemenag Moh Zaeni, kepala OPD lingkup Pemkot Mojokerto, camat dan lurah se kota Mojokerto. Sedangkan dari anak-anak, merupakan perwakilan dari Forum Anak mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota.

Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar mengatakan, salah satu peran forum anak ini adalah sebagai pelopor dan pelapor di dalam rangka akselerasi kota layak anak. Sejak tahun 2017 di kota Mojokerto ini telah terbentuk wadah formal Forum Anak mulai tingkat kota sampai tingkat kelurahan.

“Masa bakti Forum Anak ini adalah selama 2 tahun dan yang sekarang berhadapan dengan ibu wali kota Mojokerto ini adalah forum anak yang telah terpilih dan terbentuk sejak tahun 2021 kemarin,” jelasnya.

Terkait dengan pelopor dan pelapor, khususnya di bidang pemenuhan hak dan perlindungan anak, pemerintah baik di tingkat kota, kecamatan maupun kelurahan wajib melibatkan anak. Tidak hanya sebagai objek pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan. “Artinya anak-anak ini harus dilibatkan, harus didorong untuk berpartisipasi di dalam rangka menyampaikan usulan perencanaan pembangunan,” tandasnya.

Sedangkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, pertemuan antara Forum Anak dan jajaran pemerintah mulai dari wali kota sampai lurah yang bertemakan Suara Anak Kota Mojokerto ini, ingin mendengar aspirasi dari anak-anak Kota Mojokerto.

“Perdasarkan Permen P3A, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk di mana melalui forum anak ini diharapkan pemerintah bisa mengakomodir apa yang menjadi hak, apa yang dibutuhkan dan apa yang menjadi aspirasi dari anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Kota Mojokerto,” katanya.

Pemerintah kota sering sekali mendapatkan aspirasi dari masyarakat namun yang sudah kategori dewasa. Padahal di dalam forum Musrenbang yang diselenggarakan setiap tahun mulai dari tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, sampai tingkat kota pasti menghadirkan Forum Anak. Namun dari pertama kali forum anak terbentuk di Kota Mojokerto mulai dari tahun 2017 belum pernah tersampaikan aspirasi dari Forum Anak.

“Nah harapan saya malam hari ini apa yang sudah kita tunggu-tunggu selama 5 tahun itu kita semuanya wajib mendengar suara anaknya. Anda semua harus bersuara menyampaikan aspirasi, sehingga bisa menjadi sebuah usulan bagi pemerintah untuk mengakomodasi apa yang menjadi hak dan kebutuhan anak-anak Kota Mojokerto,” harapnya.

Sementara itu tatkala diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya, begitu banyak aspirasi yang disampaikan anak-anak kota Mojokerto. Seperti yang disampaikan Ketua Forum Anak Ikhwan Dwi Kausar. Ia menyampaikan syukur dan terimakasih sebagai telah banyak difasilitasi pemerintah kota, seperti sekolah gratis, seragam gratis, dan angkutan sekolah gratis. Ia juga mengusulkan jalur sepeda yang sudah ada di sepanjang jalan Pahlawan diperluas dan sosialisasi pengurusan Kartu Identitas Anak (KIA) dilakukan di sekolah.

Menanggapi semua usulan anak-anak yang berusia antara 12 – 19 tahun ini, pemerintah Kota Mojokerto berjanji akan menindaklanjuti. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry