PONOROGO | duta.co – Masyarakat Ponorogo sempat deg-degan, usai mendengar sejumlah pasien dinyatakan positif Covid-19. Tetapi, kini ada kabar baik, sebab kondisi 3 pasien tersebut semakin membaik.
Tiga pasien kluster TKHI Sukolilo, Surabaya itu, dinyatakan makin membaik, ketimbang saat awal-awal masuk isolasi sepekan lalu. Terkait adanya pasien positif covid19 ini, Pemkab menyatakan kondisi tanggap darurat untuk Ponorogo.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dalam pers rilisnya Senin (6/4/2020) menyatakan, kondisi 3 pasien positif corona yang dirawat di RSUd Dr. Harjono makin membaik. Namun demikian pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah. Bahwa mulai Senin (6/4), semua masyarakat Ponorogo harus memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Soal pasien? “Ketiganya sudah dirawat di RSUD Harjono lebih satu mingu ini, kondisinya sampai hari ini semakin membaik dibanding waktu masuk pertama kali diisolasi di RSUD Dr. Harjono. Harapannya terus membaik dan akhirnya sembuh total,” ujar Bupati di hadapan beberapa wartawan Ponorogo.
Sementara dari hasil tracing terhadap 24 orang yang selama kurun waktu 14 hari melalukan kontak dengan pasien positif, 21 diantaranya sudah isolasi mandiri di rumah, karena tidak ada gejala.
“Yang 3 orang diisloasi di RSD dr harjono, karena statusnya PDP. Nunggu hasil swab dari litbangkes Jakarta, semoga hasilnya negatif,” jelas Ipong di rumah Dinas Pringgitan Kabupaten Ponorogo.
Ingatkan Masker
Selain itu Ipong juga menetapkan Ponorogo masuk status tanggap darurat dengana adanya warga yang positif itu. Pihaknya juga meminta masyarakat disiplin mematuhi aturan dan semua wajib memakai masker saat aktivitas di luar rumah.
Sementara itu Dirut RSUD Dr Harjono, dr, Made Jeren membenarkan bahwa kondisi 3 pasien poistif korona semakin membaik, sehingga tidak perlu dirujuk ke RSUD Soedono Madiun. Mereka saat ini menjalani isolasi di ruang Asoka RSUD dr. Harjono Ponorgo. Total pasien yang dirawat termasuk PDP adalah adalah 16 orang.
“Mereka makin membaik, dibanding saat masuk seminggu lalu. Mereka tidak sesak lagi. Nanti kalau swab kedua menujukkan negatif berarti sembuh,” terang Made Jeren usai menerima bantuan 1000 lembar masker dari PWI Ponorogo.
Untuk ruang isolasi yakni Ruang Asoka diakui Made Jeren saat ini tempatnya memang terbatas hanya bisa memuat 6 pasein. Karena memang ruangan tersebut adalah ruangan pnemunio. Karena kondisi darurat maka ruang Asoka akan ditata ulang sehingga bisa menampung pasien isolasi lebih banyak, bisa 20 pasien.
“Kalau perlu dirujuk ya dirujuk, karena kita tidak punya ruangan fentilator. Ada tapi di ruangan intensif. Kondisi pasien yang kita hadapi secara klinis baik, sehingga tidak perlu dirujuk . Ada beberapa pasien PDP, ODP relatif baik. Beda dengan yang ODP ada penyakit penyerta seperti DHF,” ujar Made Jeren. (sna)