Setelah curhat, sejumlah santriwati meminta foto bersama Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid. (FT/DUTAISLAM)

JAKARTA | duta.co – Tekad santri untuk menguasai industri kreatif sebagaimana tercermin dalam dialog santri bersama Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid, di Pesantren Tebuireng, Ahad (19/3/2017) sore disambut positif Kementerian Agama.

“Kami tertarik untuk bekerjasama dengan KEIN. Sekarang ini awareness atau kesadaran pesantren akan pentingnya life skill, selain tentunya pendalaman ilmu agama, juga semakin meningkat. Antusiasme dunia pesantren dalam hal ini juga semakin tinggi,” demikian disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa (21/03/2017).

Kementerian Agama, lanjut Kamaruddin, melihat gerakan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) untuk mendorong para santri menjadi wirausaha dan berkecimpung di industri kreatif, ini sudah menjadi sebuah keharusan. Kemenag bahkan siap menjalin sinergi dengan KEIN untuk tujuan tersebut.

“Saya akan meminta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren untuk segera menjajaki kemungkinan itu secepatnya,” tambahnya.

Masih menurut Kamaruddin, penjajakan diperlukan utamanya untuk bisa memahami format sinergi hingga nantinya berujung pada adanya MoU. Adapun sinergi yang diharapkan adalah program yang berdampak pada dua hal sekaligus, yaitu: peningkatan kompetensi pesantren dalam menghasilkan santri dengan kompetensi life skill dan peningkatan kompetensi pesantren sebagai lembaga yang mengembangkan industri kreatif.

“Pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional dengan mengembangkan sejumlah life skil. Kita akan memberi afirmasi pengembangan kompetensi life skill di pesantren. Pengembangan industri kreatif salah satu yang menarik dan berpotensi dikembangkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid mengatakan, Presiden berharap sektor industri kreatif di pesantren semakin maju agar dapat ikut menopang ekonomi secara nasional. “Keinginan Presiden Jokowi agar pesantren dapat menjadi penopang ekonomi nasional begitu tinggi. Saya mencoba mendorong hal itu melalui sektor industri kreatif dan wirausaha santri,” katanya, Senin (20/03).

Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan para santri untuk belajar wirausaha dengan produk yang berbeda serta memiliki keunikan. Syaratnya, para santri tidak lekas putus asa dalam mengembangkan usaha, serta selalu membuka wawasan, tekun, dan tidak mudah menyerah.

Dan, ternyata, harapan presiden itu, sejalan dengan tekad santri. Terbukti, antusiasme yang cukup tinggi itu tampak dalam dialog bersama Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid, yang berlangsung di Pesantren Tebuireng, Ahad (19/3/2017) sore. Sejumlah santri menyampaikan uneg-unegnya untuk bisa bangkit menguasai industri kreatif. (hkm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry