SITUBONDO | duta.co – Sebanyak 248 pasien mata katarak melaksanakan operasi gratis di Rumah Sakit Umum Daerah Besuki, Kabupaten Situbondo. Operasi mata katarak yang ditangani tenaga-tenaga ahli dari Klinik Mata Tritya Surabaya dan RSUD Besuki ini berlangsung lancar dan aman, Sabtu (18/6/2022).
“Operasi mata katarak gratis program Gebrak Bersinar ini, didukung oleh sejumlah tenaga medis atau dokter spesialis mata dari Klinik Mata Tritya Surabaya dan dibantu oleh perawat di RSUD Besuki, Dinas Kesehatan serta puskesmas sekitar,” jelas Direktur RSUD Besuki dr. H. Imam Hariyono.
Lebih lanjut, dr Imam Hariyono mengatakan bahwa, operasi mata katarak gratis ini juga ditunjang dengah alat-alat kedokteran yang serba canggih. “Dalam operasi ini pasien di bagi tiga golongan A,B dan C. Pasien tipe A ini, pasien katarak dengan komplikasi keluhan minimal. Pasien tipe B dengan keluhan minimal dan pasien tipe C dengan kompleks komplikasi,” tuturnya.
Tak hanya itu yang disampaikan mantan dokter umum di Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo ini, namun dia juga menerangkan bahwa selama operasi berlangsung tidak ditemui kendala terhadap pasien. Semuanya berlangsung aman dan lancar.
“Untuk pasien yang rawat inap ditujukan kepada pasien yang rumahnya jauh dari lokasi RSUD Besuki. Karena keesokan harinya pasien tersebut harus kontrol. Hal ini dilakukan untuk optimalisasi pasca operasi,” jelas Direktur RSUD Besuki.
Dalam operasi ini, sambung dr Imam Hariyono, pihaknya melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 100 orang dari Puskesmas sekitar, Dinas Kesehatan dan RSUD Besuki. Ini dilakuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien mata katarak pasca operasi gratis. “Setelah operasi pasien mendapat obat dan harus kontrol hingga sembuh,” ujarnya.
Sementara itu, Maryani warga Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, usai melaksanakan operasi mata katarak gratis mengatakan bahwa, dirinya sangat bersyukur bisa melaksanakan operasi mata katarak gratis program Gebrak Bersinar di RSUD Besuki.
“Saya menderita mata katarak kurang lebih satu tahun. Semoga setelah operasi ini penglihatan saya kembali normal. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga tenaga kesehatan yang melayani saya dari skrening hingga operasi,” jelas Maryani (Her)
