SURABAYA | duta.co – Innalillah! Ada korban meninggal akibat bentrok dua perguruan silat di Banyuwangi, Jawa Timur. Korban meninggal atas nama FT (27), dari Desa Sumber Mulyo, Kecamatan Pesanggaran. Ini buntut ribut antar dua kelompok perguruan silat, Kamis 10 Maret 2022, sekitar pukul 00.30 WIB dinihari, di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo.
Perwira Polsek Bangorejo Iptu Wignyo Asmoro, Kamis 10 Maret 2022, membenarkan kabar tersebut. “Untuk yang meninggal dunia sempat dibawa ke Puskesmas Kebondalem Bangorejo,” demikian Iptu Wignyo Asmoro sebagaimana disampaikan kepada wartawan adatah.com.
Ironisnya, bentrok susulan itu terjadi hanya beberapa saat usai terjadi kesepakatan damai antara dua kelompok perguruan silat yang berselisih di Mapolsek Bangorejo. Bentrok terjadi di TKP wilayah barat. Ketika mediasi damai berlangsung datang rombongan perguruan silat dari arah Rogojampi. “Rombongan ini lewat jalan raya Desa Sambimulyo dan berkumpul di Buk Putih Kecamatan Siliragung,” tambah Iptu Wingyo Asmoro.
Setelah itu, rombongan perguruan silat tersebut bergerak ke arah barat melalui Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung dan berbelok ke arah utara menuju Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Rombongan ini kemudian merangsek masuk ke TKP dan tak bisa dihalau oleh aparat sehingga bentrok dengan perguruan silat lain,” tukas Kanit Reskrim Polsek Bangorejo.
Peristiwa Kamis 10 Maret 2022 dinihari menegangkan. Sejumlah orang dikabarkan terluka akibat insiden yang tak patut ditiru itu. Sebagian korban dilarikan ke Puskesmas Kebondalem Bangorejo dan sebagian lagi dilarikan ke Puskesmas Pesanggaran,” terang Iptu Wignyo Asmoro.
Sampai Kamis pagi situasi di TKP masih dijaga aparat gabugan dari TNI dan Polri. Aparat secara bergantian melakukan BKO. Sumber duta.co berharap aparat bertindak tegas. “Aparat harus tegas. Tidak perlu ragu, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat luas. Jangan sampai ada kesan pembiaran,” jelasnya. (mky,adatah.com)
