SURABAYA – Upaya Pemprov Jatim merealisasikan target Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan sebaran covid-19 dalam waktu 14 hari, nampaknya masih belum sepenuhnya memenuhi harapan.

Pasalnya, memasuki hari ke-7, tambahan kasus positif masih di atas 300 tepatnya sebanyak 313 kasus baru, sehingga jumlah total di Jatim menjadi 12.681 kasus positif.

Selama sepekan, sejak orang nomor satu di Indonesia mengintruksikan dilakukan upaya pengendalian sebaran covid-19 di Jatim, rata-rata tambahan kasus baru positif perhari mencapai 281 kasus atau bertambah sebanyak 1971 kasus baru dalam waktu 7 hari terhitung sejak 25 Juni 2020 lalu.

Kendati demikian, tingkat kesembuhan pasien positif mengalami kemajuan cukup pesat. Tercatat, ada 1203 orang yang sembuh atau rata-rata perhari ada sebanyak 171 pasien yang terkonversi negatif. Sebaliknya, tingkat kematian pasien juga relatif menurun, hanya sebanyak 174 orang atau rata-rata perhari sebanyak 25 pasien positif yang meninggal dunia di Jatim.

Ketua gugus kuratif Satgas percepatan penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa dari 12.681 kasus positif covid-19 di Jatim per 2 Juli 2020. Tercatat sebanyak 6.930 orang atau setara 54,65% yang masih dirawat, lalu 4.638 orang setara 36,57% yang sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 971 orang setara 7,66% yang meninggal dunia.

“Kita bersyukur hari ini pasien yang sembuh bertambah 247 orang. Namun kita juga ikut berduka karena pasien yang meninggal bertambah 21 orang,” kata Dirut RSU dr Soetomo Surabaya, Kamis (2/7/2020).

Menurut Joni, selain upaya keras memutus mata rantai sebaran covid-19 agar jumlah kasus baru bisa dikendalikan bahkan dihentikan, pihaknya juga tengah berupaya keras menurunkan angka kematian pasien covid-19 yang masih diatas rata-rata nasional.

“Nanti akan kita petakan penyebab beberapa daerah di Jatim yang angka kematian pasien covid-19 masih tinggi dan tingkat kesembuhannya perlu ditingkatkan. Seperti di Gresik, Kab Mojokerto, Pamekasan, Sampang, Situbondo, Nganjuk dan lainnya,” ujar Joni Wahyuhadi.

Tetap Waspada

Diakui Joni, daerah yang paling banyak berkontribusi pada penambahan kasus baru positif hari ini masih didominasi Surabaya Raya. Rinciannya, Kota Surabaya 128, Sidoarjo 66, Gresik 32, Sumenep 21, Kab Malang 11, Nganjuk 9, Kota Malang 6, Jombang 4, Kota  Mojokerto 4, Kota Batu 4, Kab Pasuruan 3, Kab Mojokerto 3, Kab Kediri 3, Pamekasan 3.

Kemudian masing-masing 2 kasus yakni Bojonegoro, Jember, Magetan, Kota Probolinggo, dan Ponorogo. Selanjutnya masing-masing 1 kasus yaitu Trenggalek, Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Sampang, Bangkalan, dan Lamongan.

Sedangkan daerah yang menyumbang banyak tingkat kesembuhan, lanjut Joni adalah Kota Surabaya 194, Kab Malang 10, Bojonegoro 9, Pamekasan 6, Gresik 5, Tulungagung 3, Kota Malang 3, Nganjuk 3, Kota Mojokerto 3, Kab Madiun 2, Sidoarjo 2, Kab Kediri 2, Jember 1, Sampang 1, Sumenep 1, Kota Batu 1 dan Kab Blitar 1 orang.

“Sementara untuk daerah yang menyumbang angka kematian adalah Kota Surabaya 9, Gresik 3, dan masing-masing 1 orang yaitu Bangkalan, Kab Malang, Kota Malang, Kab Probolinggo, Pamekasan, Sampang, Nganjuk, Kota Pasuruan, dan Ponorogo,” beber Joni.

Untuk kasus PDP, bertambah sebanyak 132 kasus baru sehingga akumulasinya menjadi 10.968 kasus di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.557 orang masih diawasi, lalu 5.130 orang sudah tak diawasi dan 1.281 orang meninggal dunia,” jelas dokter murah senyum ini.

OTG Berpotensi Positif

Berikutnya, untuk tambahan kasus ODP hari ini sebanyak 107 kasus baru, sehingga jumlah total di Jatim menjadi 29.864 kasus. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.211 orang masih dipantau, 24.480 orang sudah tak dipantau karena tidak ada lagi gejala klinis dan 173 orang meninggal dunia,” imbuhnya.

Secara khusus dr Joni juga mengimbau supaya masyarakat tetap waspada dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Mengingat, penambahan OTG cukup banyak yakni 1.437 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 165.751 kasus di Jatim.

“OTG itu kelihatannya sehat, namun dia sudah menularkan covid-19 pada orang lain. Sebab 41% OTG berpotensi menjadi positif covid-19. Untuk bisa menemukan OTG maka perlu dilakukan tes massal yang lebih massif agar mereka bisa segera diketahui kemudian dilakukan isolasi dan treatment sehingga tidak jadi positif,” pungkas Joni. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry