Satria Tama Hardianto lega bisa lulus kuliah. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Kiper tim nasional U-23, Satria Tama Hardianto akhirnya lulus kuliah. Satria yang saat ini bergabung dengan Madura United ini akan diwisuda pada Sabtu (28/9) bersama 800 lebih wisudawan lainnya.

Selain Satria Tama, Misbakus Solihin gelandang Persebaya juga akan ikut diwisuda di hari yang sama.

Kedua pesepakbola masa depan ini lulus dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi  Universitas Dr. Soetomo.

Misbakus meraih indeks prestasi komulatif (IPK) 3,19 dengan skripsi tentang Dampak Pencabutan APBD terhadap Prestasi Klub. Sedang Satria Tama meraih IPK 3,30 dengan skripsi  tentang Kontribusi Madura United FC dalam Peningkatan PAD Kabupaten Pamekasan.

Skripsi keduanya sama-sama meraih nilai A. Sebuah prestasi yang membanggakan di tengah kesibukan yang harus mereka jalankan setiap harinya.

Memang tidak mudah menjadi dua anak muda itu. Prestasi di bidang sepakbola tidak lantas membuatnya terbuai.

Mereka masih mementingkan pendidikan. Karena bagaimana pun pendidikan adalah bekal bagi keduanya untuk merajut masa depan.

“Itu sudah komitmen saya. Orang tua saya juga menekankan, apapun yang kami lakukan, jangan lupakan pendidikan. Pendidikan harus setinggi mungkin,” ujar Satria Tama ditemui di Kampus Unitomo, Rabu (25/9).

Satria mengaku menempuh kuliah tepat waktu yakni empat tahun. Berbagai upaya dilakukan agar dia tidak melupakan dua hal dalam hidupnya yakni sepakbola dan kuliah.

Hasil konsultasi dengan pihak kampus, Satria diperbolehkan menempuh kuliah jarak jauh alias e-learning.

Perkuliahan yang tidak bisa diikutinya, dia terima melalui email. Semua tugas kuliah juga dilakukannya melalui email. “Alhamdulillah semua berjalan lancar,” tukasnya.

Satria Tama diapit Warek 1 Unitomo, Siti Marwiyah dan dosen pembimbingnya, Budiyanto. DUTA/istimewa

Laki-laki kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997  itu lulus dengan prestasi membanggakan. Skripsinya mendapat nilai A. Dalam hal ini dia tetap melakukan penelitian terhadap klub yang saat ini dinaunginya yakni Madura United.

Dia meneliti, apakah ada dampak ekonomi dengan keberadaan klub sepakbola kebanggaan masyarakat Madura itu.

Terutama dari sisi pendapatan asli daerah (PAD). Kontribusi itu terutama dalam beberapa indikator yaitu pajak hiburan, pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten Pamekasan.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian yaitu Kepala Dinas Badan Keuangan Daerah Pelayanan Pajak dan Restribusi Kabupaten Pamekasan dan sekretaris atau administrasi tim Madura United.

Hasil penelitian ini menunjukkan,  adanya Tim Madura United FC penghasilan yang didapatkan dari dari pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran restribusi parkir dan pajak reklame. semua hal diatas juga termasuk ikut membantu perekonomian masyarakat terutama pada hal pajak hiburan dan pajak hotel.

Ekonomi masyarakat seiring dengan berjalannya waktu dan bertumbuhnya tim Madura United perkenomian juga ikut berkembang.

Pada 2017 untuk pajak hiburan tim Madura United dapat berkontribusi sebesar 1,5% dari jumlah PAD pada 2017 yaitu Rp.36.845.871.303. Pada 2018 untuk pajak hiburan tim Madura United dapat berkontribusi sebesar 0,44% dari jumlah PAD pada 2018 yaitu Rp.163.640.118.924.

Pada tahun 2017 untuk pajak hotel dan pajak restoran tim Madura United dapat berkontribusi sebesar 0,13% dari jumlah PAD pada 2017 yaitu Rp.36.845.871.303. pada tahun 2018 untuk pajak hotel tim Madura United dapat berkontribusi sebesar 0,03% dari jumlah PAD pada 2018 yaitu Rp.163.640.118.924. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry