DUKUNGAN. Tampak Emil dan istrinya Arumi bersama Ketua Dèwan Syuro DPC PKB Gresik, KH Robbach Ma,shum, dan kader muda NU Ahmad Yani (Foto/much shopii)

GRESIK | duta.co – ‘Magnet’ Khofifah-Emil semakin kuat. Diam-diam tidak sedikit tokoh politik yang memilih berseberangan dengan kebijakan partai, dalam Pilgub Jatim. Ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik, Dr KH Robbach Ma’shum MM tanpa ‘tedeng aling-aling’ berani berseberangan dengan partainya, dan mengambil mendukung Ketua Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.

“Perbedaan itu biasa. Dan saya sejak dulu sudah mendukung Khofifah” ujarnya di sela-sela menemui Khofifah dan Emil Dardak yang sowan ke kediamannya, Jl Kalimantan Perumahan Gresik Kota Baru (GKB),  Jumat sore (02/02/2018).

Mantan Bupati Gresik 2 periode ini mengaku tak ambil pusing, meski partainya menjatuhkan sanksi atau bahkan memecatnya, gara-gara tak mendukung Gus Ipul-Puti Soekarno. Sebab, katanya, perbedaan pilihan itu biasa.

Begitu juga terkait ke-NU-an. “Meskipun keduanya (Khofifah dan Gus Ipul) sama-sama NU, tapi saya memiliki kriteria sendiri, seperti apa NU-nya,” cetusnya.

Diakui Kiai Robbach, kedatangan Khofifah beserta Emil Dardak yang ditemani istrinya, Arumi Bachsin, memang bertujuan meminta dukungan sekaligus mohon doa restu dalam Pilgub Jatim.

“Hal lumrah kalau seseorang yang mencalonkan diri dalam pertarungan politik untuk berkeliling menggalang dukungan politik, itu lazim,” tambahnya.

Kesempatan sowan ini juga dimanfaatkan Khofifah untuk menyapa jamaah pengàjian Assyifa’.

Khofifah memaparkan program-program yang dilakukan setelah terpilih menjadi gubernur Jatim nanti. Misalkan, peningkatan kesejahteraan guru yang mengajar di Madrasah Diniyah (Madin).

Juga, program lain yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat Jawa Timur. Sementara, Cawagub Emil Dardak mengatakan, bahwa, menyapa rakyat sangat penting. Termasuk sowan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik KH Robbach Ma’shum ini.

“Kami akan terus berkeliling menyapa rakyat,” tandasnya.

Diakui Bupati Trenggalek ini, berdasarkan hasil survei, tingkat populiritas maupun elektabilitasnya terus naik. Tetapi, itu bukan tolok ukur. Karena terpenting adalah bisa berkomunikasi dengan warga Jatim.

“Meskipun hasil survei menunjukkan eletabilitas dan popularitas kami terus naik, tapi kami tak berpuas diri. Itu bukan tujuan utama. Kami terus melakukan kerja-kerja politik. Salah satunya dengan menyapa rakyat,” pungkas dia.  (pii)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry