JAKARTA | duta.co – Pilgub Jatim masih sekitar Juni 2018 mendatang namun suhu politik sudah mulai menghangat. Aksi dukung mendukung mulai marak. Tapi masyarakat berharap agar kasus pilgub DKI yang “panas membara” tidak merembet ke Jatim. Dan itu tugas tokoh masyarakat, ulama, serta pejabat, agar menciptakan suasana Jatim agar selalu kondusif.

Pilgub Jatim sangat ditentukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas terbesar di wilayah ujung timur Jawa tersebut. Saat ini sejumlah tokoh NU sudah ramai dicalonkan untuk menjadi Cagub. Mereka adalah Mensos Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Ketua PKB Jatim Abdul Halim Iskandar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, anggota DPR Hasan Aminuddin, dan sejumlah nama lain.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menyebut Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf akan menjadi Gubernur baru Jawa Timur. Pernyataan tersebut disampaikan Said Aqil di depan Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Mukernas Pertama Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di Ponpes As-Tsaqafah, Jakarta Selatan.

“Karena itu layak beliau (Saifullah Yusuf) jadi gubernur yang akan datang,” ujar Said Aqil, Jumat (5/5/2017).

Awalnya, Said Aqil menjelaskan kegiatan HPN ini selain dalam rangka mengimbangi kekuatan ekonomi lain dengan pengusaha-pengusaha Muslim dari kelompok NU, juga dalam rangka membangun infrastruktur seperti universitas.

“Ini usaha untuk mengimbangi sekaligus membangun Universitas NU yang kemarin baru 24, sekarang tambah tujuh, jadi 31 Universitas NU,” kata Said Aqil.

Kemudian Nu pun menurut Said Aqil sudah memiliki empat rumah sakit sudah yang berada di Surabaya, Jombang, Tuban, dan Demak. “Sponsornya wakil Gubernur yang notabene akan jadi gubernur. Cicitnya pendiri NU Mbah Bisri Syamsuri,” kata Said Aqil sekaligus mengenalkan Saifullah atau sapaan akrabnya Gus Ipul.
Selain di hadapan Presiden Jokowi, Said Aqil ‘mempromosikan’ Gus Ipul juga di depan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Namun sejumlah pengusaha mengkritik Kang Said. Sebab calon gubernur dari NU tak hanya Gus Ipul, sehingga mestinya Kang Said juga mempromosikan calon lain. Misalnya Khofifah dan Cak Halim sendiri yang sekarang dicalonkan oleh PKB. Sementara Gus Ipul sejauh ini belum memiliki kendaraan politik untuk maju sebagai cagub Jatim.

“Mengapa tidak Gus Halim dipromosikan, misalnya pasangan Gus Halim – Gus Ipul atau sebaliknya Gus Ipul – Gus Halim. Lalu bagaimana dengan Khofifah dan yang lain, sebagai kader NU ya seharusnya dipromosikan juga oleh Kang Said, sebab Mensos juga sangat kuat posisinya. Bukan tidak mungkin PKB mencalonkan Mensos seperti pilgub lalu, sehingga komposisinya Khofifah – Halim. Bisa pula dipromosikan ke PDIP melalui Jokowi,” kata salah seorang pengusaha NU dari Jatim, Sabtu 6 Mei 2017.   hud

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry