Berkat Rumah Literasi Mahasiswa Unisma, mengubah kebiasaan bermain anak-anak bantaran sungai Dinoyo menjadi gemar membaca. (FT/IST)

MALANG | duta.co – Rumah Literasi yang merupakan hasil kreasi mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil mengubah kebiasaan bermain anak-anak di sekitar bantaran sungai. Dari sebelumnya mereka cuma bermain, kali ini diubah menjadi belajar. Diharapkan melalui perubahan ini, prestasi anak-anak dari ekonomi kurang mampu dapat terdongkrak, hingga mudah meraih cita-cita.

Dijelaskan Ketua Rumah Kreasi Mahasiswa (RKM) Literasi Unisma, Okta Pita Dian Sari, mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), bahwa programnya ini membuat rumah baca dan pendampingan belajar bagi anak-anak seputar kali Singo Menggolo RW 4 Kelurahan Dinoyo. Lantaran ia merasa prihatin aktivitas bermain anak-anak di sana seperti tak terkontrol.

“Kebetulan kos saya dekat dengan wilayah bantaran sungai ini. Jadi saya tahu persis kebiasaan anak-anak kecil di sini. Pengamatan saya selama satahun lebih, terus kemudian kami godok solusinya,” ungkap Okta Pita.

Tim RKM Literasi ini beranggota 5 mahasiswa Unisma, merupakan Okta Pita Dian Sari, Nurul Mahfiroh, Muhammad Catur D, Muhammad Zuhuuron dan Firdaus Sumaji, serta Maulidiya Annisah. Mereka pun mendekati Ketua RW setempat dan diberi fasilitas Balai RW untuk membuka tempat rumah belajar.

“Setelah disosialisasikan kepada warga, banyak warga berdatangan terutama anak-anak SD yang ditemani oleh ibunya,” ujarnya.

Ia menambahkan, begitu banyaknya warga dan anak-anak sekitar datang ke Rimah Literasi ini. Animo mereka luar biasa, hingga RKM Literasi ini kewalahan. Mereka pun merekrut relawan untuk mendampingi dan mengajari putra-putri warga sekitar.

Ditambahkan Muhammad Yunus, dosen pembimbing RKM Literasi, RW 4 Kelurahan Dinoyo sendiri mencakup 5 RT yang merupakan wilayah sosialisasi dan edukasi Rumah Literasi mahasiswa Unisma.

“Tujuan dari rumah literasi ini sejatinya untuk meningkatkan minat baca khususnya pada anak-anak usia sekolah dasar,” ungkap Muhammad Yunus.

Ia pun menjelaskan, tahap sosialisasi kepada warga sudah dilakukan selanjutnya tahap pembelajaran terutama kepada anak-anak warga yang sesuai dengan target sasaran.

Dana yang dikucurkan Unisma untuk RKM ini diperuntukkan pengadaan sarana belajar mengajar, yang meliputi buku-buku pembelajaran. Selain itu dana donasi datang juga dari para dosen kampus kebanggaan Unisma ini hingga koleksi buku melimpah.

Sayang program RKM Literasi Unisma ini terdampak Pandemi Covid 19. Pembelajaran dan pendampingan pada anak-anak terpaksa terhenti guna menjaga aturan physical distancing. Pembelajaran sistem daring juga tidak bisa dilakukan, pasalnya warga yang disasar ekonominya menengah ke bawah.

“Kami prihatin, karena minat baca warga minim sekali, ini berdampak juga pada motivasi belajar pada anak-anak sekitar bantaran sungai ini,” tutur Yunus.

Dijelaskannya, kebiasaan anak-anak yang usai sekolah lantas bermain sesuka hati yang ingin diubah oleh RKM ini. Maka RKM ini berusaha menyulap Rumah Literasi menjadi rumah bermain bagi anak-anak. Hingga pembiasaan bermain diubah menjadi kebiasaan membaca.

“Kedepan akan dilakukan seleksi kepada anak-anak yang memiliki sedikit motivasi untuk belajar dimana nantinya anak tersebut akan dijadikan mentor kepada teman sebayanya,” ujar Yunus.

Dengan mengangkat motivasi belajar yang tinggi, diharapkan prestasi anak-anak di bantaran sungai Singo Menggolo ini juga akan terdongkrak naik. Dengan naiknya prestasi Mereka pun diharapkan dapat mengimbaskan prestasi tersebut dengan mengangkat kesejahteraan warga. (dah)



Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry